About this blog..

Total Tayangan Halaman

Menu

3/03/2012

Pemilik Suara Yang Paling Merdu...

Oke,,, dimulai dengan D, selanjutnya ke A, Bm, dan G, lalu kembali lagi ke A, Gotcha!
D A Bm G
Gathered here with my family
My Neighbours and my friends
Standing firm together against oppression holding hands…
It doesn’t matter where you’re from..
Or if you’re young, old, woman or man
We’re here for the same reason, we want to take back our land...


Oh God, thank you..
For giving us the strength to hold on
And now we're here together..

Calling for freedom… Freedom…
(Maher Zein: Freedom)

                Layaknya seorang musisi, kucari inspirasi melalui headset di telinga dan gitar di pangku tangan. Sambil mencoba satu persatu irama yang cocok dari gitar akustik untuk dikoloborasikan dengan suara cemprengku. Maklum, sudah lama tidak kunikmati rasanya memetik gitar. Ya, inilah passionku, aku pun juga manusia, sisi pribadi yang tidak bisa dipungkiri, sama seperti yang lainnya.

                Kali ini mungkin suasana hatiku sedang gembira, entahlah, mungkin karena merasa lega telah lolos dari beratnya amanah yang hampir menimpaku. Namun, di satu sisi, merasa prihatin juga dengan kegalauan teman seperjuanganku. Kalau dipikir2 memang berat sih rasanya, aku pun mengerti, tetapi ingatlah kawan, jika kita menolong agama Allah, maka Allah pun akan menolong kita juga, kalo Allah yang menolong, maka tidak ada yang dapat menandingi kekuasaan-Nya. “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Al-Insyirah)”. “Allah tidak akan menurunkan cobaan diluar kemampuan hamba-Nya”.

                Yang paling penting adalah ketika seseorang ikhlas memperjuangkan agama Allah, meski harus mengarungi samudera kehidupan, berjuang melawan kegagalan, melewati banyak cobaan dan rintangan, melalui berbagai macam ujian, menerpa desir hujan dan gemuruh badai dan walau harus menoreh luka dan terseok-seok di tengah keterpurukan (alay mode on), atas pertolongan-Nya pun orang-orang disekitarnya akan dengan sendirinya ikut membantu. Karena KITA adalah TIM……

                Kembali ke laptop,,,
           ”Waahh... suaranya bagus ya!” terdengar pembicaraan dua orang akhwat yang lewat didepan rumahku. Suatu hal yang tidak diduga-duga saat kumainkan karya Maher Zein tersebut. Entahlah, Hmm, may be Yes, may be No, ah, jadi malu... Haha. Lalu, benarkah suaraku sebagus itu? Lupakan!

              Masih dalam topik yang sama, menurut kalian siapakah suara yang paling merdu didunia ini? Michael Jackson kah? Mariah Carrey? Bruno Mars? Atau....
             Salah semua! Ternyata suara yang paling merdu & untaian kata yg paling indah didengar bukan milik mereka semua! Bukan pula miliknya para konstentan K-Pop atau Galaxy Superstar yg hanya berdasarkan penilaian juri & polling sms, Bukan pula miliknya Afgan (owh... sejenak di ujung sana para Afganisme alias Fansnya Afgan tertunduk kecewa...).... BUKAN SAMA SEKALI!!

”Lalu siapa?!!!” (para fans-nya teriak histeris krn sedih & tdk terima)
                Jawabannya adalah sang penyeru agama Allah,, alias para pendakwah/penda’i yg paling merdu suaranya, paling Mantep perkataannya, ini bukan mengada-ngada, ini berdasar ayat Al-Qur’an yg artinya wallahu a’lam..
“dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada (agama) Allah,….” (TQS. Fushilat 33)

                Terpakulah para konstentan Boyband & Girlband... termenunglah Afganisme..... Michael Jackson dan Mariah Carey yg berlinang air mata terlihat kecewa.... mereka berkata2, ”Ya ampun, ya ampuun.., sebegitu merdunya kah suara kalian wahai para penda’i?”

                Oh Jelas! meskipun suara2 mereka banyak yg cempreng & pas2an tapi tetap.. mereka lah pemilik suara yg paling merdu dan apa yg mereka sampaikan adalah yg paling baik. Ini bukan berdasar penilaian dari dewan juri, para fans, ataupun polling sms. Polling sms menipu, telinga dewan juri & fans bisa salah. Ini adalah Kalamullah, Al-Qur’an yg mutlak kebenarannya bagi kita yg mengimaninya, Allah SWT tdk pernah salah menilai hamba-Nya, Maha Benar Ilahi yg mengetahui segalanya, Bagi-Nya suara-suara cempreng  dan serak yang menyeru manusia kepada Syariat-Nya ribuan bahkan jutaan kali lebih berharga dari suara semerdu apapun yang mana tujuannya hanya sekedar melenakan manusia bahkan melalaikan mereka dari pensucian-Nya.

                Menggadaikan suara... mendapat Cinta!
                Haa... harga yang teramat menggiurkan! sungguh berbahagialah... karena ini merupakan perniagaan yang sangat menguntungkan. Bahkan siksaan macam apapun tak akan mampu membatalkan perniagaan itu.

                Hingga Bilal bin Rabbah tak patah semangat meneriakkan alunan Ahad.... Ahad... nya.
Dan Abdullah bin Mas’ud, si kerempeng, bahagia dengan seruan tauhidnya... walau pada akhirnya harus rela digelitik oleh keroyokan pukulan kaum kafir Quraisy. Gelitikan itu pula yang membuat Abu Dzar, si orang asing, bangkit lagi untuk ke sekian kalinya setelah pingsan akibat keroyokan setelah seruan dakwahnya. Yoi, sobat! Hanya gelitikan!

                Jadi saksikanlah suara-suara itu semakin menggema....! suara yang memekakkan dan begitu buruk di telinga para pembuat maksiat. Tidak! Bukan suaranya yang jelek, namun telinga merekalah yang penuh kotoran sehingga tak pernah bisa membedakan harmoni yang indah dan yang bukan.

                Maka para dai pengalun melodi dakwah, lantangkanlah seruan!
                Kumandangkan dengan dahsyat kebenaran....
           Hingga bahananya membelah angkasa..... hingga nada-nadanya menembus tabir angkara murka....
                Atau berbisiklah.... bahkan bisikan amar ma’ruf kalian layaknya alunan musik....
                Bukan musik biasa... namun alunan musik.... senandung para ahli surga!

*Senin, 06.30
-Diiringi Maher Zein - Freedom
-Usai Mutala’ah beberapa buku
-Inspired from my ustadz, Akin ”D”

Tidak ada komentar: