About this blog..

Total Tayangan Halaman

Menu

11/22/2011

Buletin edisi 8



Liburanoklopedia 
UAS berakhir, agenda liburan menanti. Siapa sih yang gak seneng kalo musim liburan datang? Apalagi setelah melalui jenuhnya masa-masa ujian, liburan menjadi momen yang bagus untuk me-refresh pikiran dan badan kita. Mendengar kata liburan, yang terlintas dalam benak kita pasti tempat wisata! Mulai dah tuh dalam benak masing-masing merancang kegiatan apa ajah yang mau dilakukan untuk mengisi liburan.


Saat kita hendak memutuskan kagiatan apa ajah yang mau dikerjain untuk mengisi waktu liburan, tentunya pilihan yang kita buat harus tetap bersandarkan pada aturan yang telah ditetapkan Allah. Sebagai seorang muslim, kewajiban kita adalah senantiasa taat pada Rabb-nya. Salah satu pilihan yang mungkin populer ialah wisata alam bersama teman-teman. Heeem, jujur deh selama ini terpikir gak dalam benak kita, wisata itu boleh gak sih dalam islam? Heehe... Sama-sama yuk kita cari tau jawabannya.



Wisata dalam Islam, Bolehkah?
Pertama kita cari tau dulu asal-usul kata wisata itu sendiri. Wisata secara harfiah atau bahasa memiliki banyak arti. Tetapi pemahan akan wisata saat ini lebih dikhususkan pada kegiatan mengunjungi suatu wilayah (objek wisata) atau negara untuk rekreasi atau untuk melihat-lihat, mencari, menyaksikan (sesuatu), dan sejenisnya, bukan untuk bekerja dan menetap (kitab Al-Mu’jam Al-Wasith, 469).

Karena yang menjadi standar acuan perbuatan setiap muslim adalah hukum syara, sekarang kita cermati bagaimana wisata dalam pandangan syara (islam). Istilah wisata bukan hal baru dalam islam, umat terdahulu sudah mengenal istilah ini namun dengan pemahaman yang jauh berbeda. Mereka memahami wisata dikaitkan dengan upaya menyiksa diri dan mengharuskannya untuk berjalan di muka bumi, serta membuat badan letih sebagai hukuman baginya, umum dikenal dengan istilah zuhud.
Diriwayatkan oleh Ibnu Hani dari Ahmad bin Hanbal, beliau ditanya tentang seseorang yang bepergian atau bermukim di suatu kota, mana yang lebih anda sukai? Beliau menjawab: “Wisata tidak ada sedikit pun dalam Islam, tidak juga perilaku para nabi dan orang-orang saleh.” (Talbis Iblis, 340). Ibnu Rajab mengomentari perkataan Imam Ahmad dengan mengatakan: “Wisata dengan pemahaman   ini telah dilakukan oleh sekelompok orang yang dikenal suka beribadah dan bersungguh-sungguh tanpa didasari ilmu. Di antara mereka ada yang kembali ketika mengetahui hal itu” (Fathul-Bari, karangan Ibnu Rajab, 1/56).

Ok, jadi disini ada beberapa penafsiran terkait dengan kata ‘wisata’. Para ulama terdahulu, mengharamkan ‘wisata’ dalam artian untuk berzuhud. Kemudian, islam meluruskan pemahaman negatif yang berlawanan dengan (makna) wisata serta mengaitkannya dengan tujuan-tujuan yang mulia seperti :

Mengaitkan wisata dengan ibadah, sehingga mengharuskan adanya safar (wisata) untuk menunaikan haji pada bulan-bulan tertentu; wisata dikaitkan dengan ilmu dan pengetahuan seperti kisah orang yang melakukan perjalanan hanya untuk mendapatkan dan mencari satu hadits saja; wisata untuk mengambil pelajaran dan peringatan, Allah SWT. berfirman, “Katakanlah: ‘Berjalanlah di muka bumi, kemudian perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu” (QS. Al-An’am : 11); Wisata dalam artian berdakwah kepada Allah Ta’ala seperti yang dilakukan para Rasul dan sahabat dengan menyebar hingga ke ujung dunia untuk mengajarkan kebaikan kepada manusia; serta wisata (tafakur alam) untuk merenungi keindahan ciptaan Allah SWT. dan memotivasi (refreshing jiwa) untuk memulai semangat kerja baru.


Saya pikir dari sini sudah cukup jelas bagaimana islam memandang wisata. Wisata boleh dilakukan oleh seorang muslim, bahkan perlu untuk tujuan-tujuan tertentu seperti penjabaran di atas. Namun wisata akan menjadi haram jika tanpa disertai ilmu seperti niat berzuhud atau berwisata disertai dengan aktivitas yang mengadung maksiat.



Objek Wisata yang Boleh Dikunjungi, Apa Saja Sih?
Sebagai seorang muslim yang terikat pada hukum syara, kita memang harus senantiasa memperhatikan setiap pilihan yang akan kita kerjakan termasuk berwisata dan memilih onjek wisata. Siapa sih yang mau kegiatan wisatanya ternyata menjadi sumber keburukan, iya gak?

Pertama, kita tidak boleh mengunjungi tempat wisata yang mengandung hadlarah seperti melakukan wisata religi dengan maksud mengagungkan tempat tersebut, wisata ziarah kubur, menyaksikan tempat-tempat   peninggalan kuno terutama peninggalan yang diagungkan manusia yang akan berdampak pada bentuk kesyirikan, kunjungannya ke tempat-tempat suci agama lain seperti Vatikan atau patung Budha, candi, dan sejenisnya.
Kedua, dilarang berkunjung ke bekas peninggalan umat terdahulu dan situs-situs kuno yang merupakan bekas tempat turunnya azab, atau tempat suatu kaum dibinasakan sebab kekufurannya kepada Allah SWT. Rasul SAW bersabda: “Janganlah  kalian memasuki tempat tinggal orang-orang yang telah menzalimi dirinya, khawatir kalian tertimpa seperti yang menimpa mereka,   kecuali kalian dalam kondisi manangis. Lalu beliau menundukkan kepala dan berjalan cepat sampai melewati sungai.” (HR. Bukhari, no. 3200 dan Muslim, no. 2980).

Ketiga, sudah pasti bahwa ajaran islam melarang wisata ke tempat-tempat rusak yang terdapat minuman keras, perzinaan, berbagai kemaksiatan seperti di pinggir pantai yang bebas, pesta perayaan tahun baru, dan tempat-tempat kemaksiatan. Atau juga diharamkan safar (wisata) untuk mengadakan perayaan bid’ah seperti menyaksikan upacara adat, acara kebudayaan agama/kaum tertentu, dan sejenisnya.



Kalau Harus Menginap Beberapa Hari, Gimana Dunk?
Menginap beberapa hari? Huuum, itu berarti melakukan perjalanan jauh (keluar dari rumah) lebih dari 24 jam. Ternyata islam juga punya solusi atas permasalahan ini, apa sih yang gak ada dalam islam? Heheh... semuanya ada.


Banyak hadist yang meriwayatkan bagaimana status seorang wanita yang melakukan perjalanan jauh dalam jangka waktu tertentu. Abu Hurairah berkata, Rasulullah bersabda, ”Tidaklah halal bagi wanita muslimah melakukan perjalanan satu malam (masirat[a]lailat), kecuali ditemani (wa ma’aha) seorang laki-laki (rajul) dzu hurmat-nya” (Shahih Muslim nomor 3266. Sunan Abu Dawud nomor 1723).

Mau melakukan wisata? Its Ok, tapi dengan catatan harus ditemani dengan mahram, apalagi kalau sampai rencana berwisatanya pake acara nginep segala. Saudari Suketi tidak menjelaskan secara detil siapa yang dimaksud “teman-teman” yang ikut dalam wisata ini. Apakah semua perempuan ataukah bercampur laki-laki dan perempuan. Jika melakukan perjalan atau wisata lebih dari 24 jam tanpa disertai mahram, dikhawatirkan mampu menimbulkan fitnah dan malapetaka.

Yang menjadi pertanyaan, mahram itu siapa? Mahram disini adalah suami dan laki-laki yang haram untuk dinikahi seorang perempuan seperti ayah, paman, atau saudara laki-laki. Kalau berwisatanya hanya dilakukan bersama teman-teman perempuan saja bagaimana, dan jumlahnya juga lebih dari satu, apakah masih perlu adanya mahram? Jawabannya perlu! Seperti kisah Umar yang mengutus orang laki-laki, dan bukan wanita, untuk menemani isteri-isteri Nabi yang sedang berhaji, dan kondisinya para isteri Nabi itu sudah bersama-sama (lebih dari satu). Sehingga jika yang bepergian itu wanita saja berapapun jumlahnya, pada dasarnya tetap perlu orang laki-laki (mahram) untuk menemaninya.
Pertanyaan selanjutnya, mengapa harus mahram? Jawabnya adalah agar tidak terjadi khalwah (berdua-duaan dengan lawan jenis yang bukan mahram). Apalagi kalau wisata tersebut tidak hanya diikuti teman perempuan saja tetapi juga ada teman laki-laki. Karena dikhawatirkan akan menimbulkan fitnah dan perbuatan yang dilarang syariat. “Dan janganlah kalian mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk” (Al-Isra : 32).

Kegiatan wisata pada dasarnya boleh untuk dilaksanakan, tetapi menjadi haram jika di dalamnya terdapat pergaulan bebas antara lelaki dan perempuan, musik yang melalaikan dan tarian yang merangsang nafsu, pakaian yang tidak senonoh dan memaparkan aurat, liburan yang melalaikan melaksanakan ibadah, liburan yang diiringi minuman keras dan narkoba, dan liburan yang menyebabkan syirik kepada Allah SWT.



Meraih Berkah Selama Liburan
Islam hadir untuk menyelesaikan problematika hidup manusia. Islam merupakan agama dan sistim hidup yang sempurna, memahami kebutuhan manusia berdasarkan kecenderungan-kecenderungan dalam diri manusia (nafsu dan kebutuhan jasmani). Islam mengakui fitrah dan instink manusia sebagai makhluk ciptaan Allah, makhluk yang suka bergembira, bersenang-senang, dan bermain-main, sebagaimana mereka diciptakan sebagai mahluk yang suka makan dan minum. Agar liburan kita tidak sia-sia dan tetap mendapat berkah dari Allah, maka ada banyak pilihan kegiatan yang bisa kita lakukan untuk mengisi liburan selain hanya bersenang-senang semata :


-    Liburan, waktu berbagi dengan keluarga :

Selama satu semester mungkin lebih, kita disibukkan dengan berbagai macam aktivitas kuliah dan dakwah. Pernahkah kita berfikir sejenak, mungkin ayah dan bunda sangat merindukan perhatian kita. Jadi gak ada salahnya, kita luangkan waktu dan perhatian kita untuk orang tua, dan memperbaiki komunikasi kita dengan mereka. Membantu aktivitas dan meringankan pekerjaan beliau dirumah.


-    Jalin ukhuwah dan silaturahmi dengan saudara dan kerabat :

Kalau mungkin liburan ini belum bisa pulang kampung, bukan berarti peluang pahala lenyap begitu saja. Hayuu sejenak kita luangkan waktu untuk mengunjungi saudara, kerabat, dan teman-teman kita. Menjalin kembali hubungan silaturahmi dengan sesama umat muslim itu sangat mulia di hadapan Allah.


-    Liburan, momen tingkatkan kualitas diri!

Jangan sia-siakan liburan panjangmu hanya sekedar untuk bersenang-senang yang berujung pada maksiat. Heeem, momen ini pas banget untuk kita memperdalam ilmu islam. Dengan cara apa? Mengkaji islam dunk.


-    Tafakur alam, Taqqorub Ilalloh

Tafakur yang menurut bahasa berasal dari bahasa arab berasal dari kata tafakaro, watafakaru, yang artinya berpikir  atau memikirkan. Mau berwisata alam? Boleeh kok dalam islam, tapi ingat harus disertai mahram bahkan lebih menyenangkan lagi kalo berwisata bersama keluarga. Luruskan kembali niat kita berwisata alam bukan untuk mengarah pada maksiat atau menyia-nyiakan waktu, namun berwisata sekaligus memikirkan tentang segala hasil ciptaan Alloh SWT (tafakur alam).

So, agar kegiatan kita dalam mengisi liburan tidak sia-sia, hayuu kita luruskan kembali niat kita dalam melakukan wisata. Kita perbaiki lagi agenda wisata yang sudah kita rancang agar senantiasa setiap aktivitas yang kita pilih mendapat ridho Allah.








Berlibur Ajang Cari Pahala by Dept Kemuslimahan


Liburan tlah tiba... libur tlah tibaa.. Horay!! Horay!!! Horay!!! Kini saatnya menghilangkan kejenuhan dan kepenatan dan saatnya Refresh ur self!  Pasti udah punya schedule masing”, mungkin ada yang mau liburan ke Belanda, atau Cuma mau menghabiskan waktu di kost aja bertemankan cicak-cicak di dinding, jangan bingung dan jangan gundah ya ukh.. Disini kami akan memberikan Tips-Tips Liburan yang Bermanfaat dan insya Allah berkah buat kita semua.. (Amin)
Silahkan di simak... J
Bismillahirahmanirrahim...

Menjadi seorang muslimah yang kreativ jangan menyiak-nyiakan waktunya begitu ajja dong... Liburan boleh lah.. Tapi alangkah baiknya kita juga melakukan sesuatu yang bisa bermanfaat untuk kita. Seperti Pengajian, menghafal Al-Qur’an, atau bahkan ikut pesantren liburan biar bisa memperdalam islam.. Terus  buat ukhti sekalian yang punya potensi,  kita juga bisa memanfaatkan kain panel sebagai salah satu media berkreatifitas dan mengajarkan kepada teman untuk membagi-bagi ilmu kita. Dengan begitu, ukhti lain pun bisa menikmati liburan seperti kita 



 Isilah waktu luang liburan kita dengan beberapa hal bermanfaat seperti :


Browsing Situs Islami. Bagi yang hobi berselancar di dunia maya, punya kesempatan untuk membaca situs-situs Islami online yang mempublish beragam berita ke Islaman dan pengetahuan.  Bahkan dapat diunduh secara gratis.  Seperti www.suara-islam.com, www.hidayatullah.com, www.harunyahya.com, www.voa-islam.com, dll, Sehinga kita dapat menambah ilmu.  Kita juga bisa mempercantik blog pribadi.


Nonton bareng film Islami dan edukatif yang sudah dibeli tapi belum sempat ditonton. 

Mengevaluasi kesempurnaan pelaksanaan kewajiban agama.  Orangtua dapat mengechek pelaksanaan sholat anak: bacaan. gerakan, arti, pemahaman, hikmahnya.  Chek bacaan Qur’an anak apakah sudah sesuai dengan tajwid.

Mengajarkan keterampilan.  Belilah buku tentang suatu ketrampilan, lalu praktekkan bersama dan hasilnya bisa menambah aksesori koleksi pribadi atau untuk memberikan hadiah kepada temannya.

Latihan menulis.  Bagi yang hobi jurnalistik bisa membuat beberapa tulisan untuk koleksi pribadi atau dikirim ke media masa.

Menyambung kembali silaturrahmi dengan keluarga atau teman yang telah lama tidak bertemu karna tidak sempat Silaturrahmi kepada kerabat dekat, yang sulit untuk mengunjungi ketika masa sibuk.  Mempererat hubungan dengan kakek, nenek, paman dan bibi.

Tafakur alam. Buat yang hobi adventure dapat melakukan piknik ke gunung, pantai, pedesaan untuk melihat kekuasaan Allah dan menambah keimanan. 

Pesantren Liburan untuk  memperluas wawasan keislaman, mempertebal iman, serta sarana rekreasi yang Islami. Bentuk kegiatan berupa ceramah dengan sifat tutorial, simulasi dan permainan, 

Lengkapi keperluan ibadah.  Bagi yang hobi shopping, cari barang yang penting dan bermanfaat untuk keperluan ibadah: buku doa, terjemah al qur’an lafzhiyah, qur’an kecil untuk dapat dibawa kemana-mana, tasbih, sajadah untuk pergi, mukenah, qur’an digital, software islami.

I’tikaf di masjid, yaitu kegiatan tinggal di dalam mesjid (tidak pulang ke rumah) untuk melakukan berbagai ibadah di tempat tersebut: tadarus, sholat sunnah, berdoa, muhasabah (menghitung dosa dan pahala), istighfar, berzikir, qiyamul lail, dll 

Puncak liburan berdasarkan hadits nabi adalah jihad. Rasul berkata: “Pikniknya umatku adalah jihad”. Seperti kebiasaan yang berlaku dalam program pesantren di Afghanistan. Ketika tiba masa liburan, diadakan latihan jihad dengan praktek langsung di beberapa daerah perang di Afghanistan, yang beresiko mati syahid.

Liburan juga menjadi ajang untuk Refresh our self loh.. Tentu saja dengan memperkuat iman kita terlebih dahulu, adapun hal yang perlu diperhatikan, yaitu penampilan. Nah, di buletin kali ini mari kita ngintip gimana Cantik ala muslimah..
Hmm.. setiap wanita pasti ingin menjadi cantik . Etss… tapi bukan hanya sekedar cantik diluarnya saja yang harus di perhatikan, tetapi cantik yang bersumber dari hati , itu penting juga loh?? Gini nih... Insyaallah beberapa tips cantik yang syar’i dapat bermanfaat untuk para wanita muslimah semua..
Kosmetik:
1.          Bedaknya : adalah air wudhu yang terus membasahi wajah kita .
“ Sungguh umat-Ku akan diseru pada hari kiamat dalam keadaan bercahaya karena bekas wudhunya” (HR.Bukhari dan Muslim)
Banyak para pakar yang telah meneliti manfaat dari berwudhu , salah satunya adalah  mengurangi kekejangan pada syaraf dan otot , sehingga wajah kita terlihat lebih fresh dan segar..

2.          Celak matanya : adalah Ghadul Bashar (menundukan pandangan)
Hmm.. Menunduk an pandangan disini jangan di salah artikan dulu loh?? Menundukan pandangan yang di maksud  bukan berarti setiap kita berjalan, pandangan kita harus nunduk kebawah,, hmm.. kalo gitumah setiap kita jalan pasti  kepentok terus.. Hee. Maksud  dari menundukan pandangan di sini adalah  menjaga pandangan kita dari hal- hal yang dilarang untuk kita lihat.. Salah satu manfaat dari Ghadul basyar (menundukan pandangan)  ialah dapat mensucikan dan membersihkan hati dari debu dan kotoran syahwat dan daki-daki  kelalaian..

3.          Perona pipinya: adalah rasa malu
“Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlak dan akhlak Islam itu adalah rasa malu.” (HR. Ibnu Majah)
Bagi wanita muslim rasa malu adalah mahkota dari dirinya , dan rasa malulah yang membuat dirinya terhormat dan dimuliakan..

4.          Lipstiknya : adalah kejujuran dan untaian kata penuh hikmah
Kejujuran adalah salah satu kunci kesuksesan , jika kita dapat menanamkan benih – benih kejujuran di dalam diri kita, insyaallah kesuksesan sudah berada di genggaman tangan, kejujuranlah juga yang menjadikan seorang muslimah di kagumi, dan dipercaya

5.          Pelembab bibirnya: adalah kalimat –kalimat dzikir  dan lantunan ayat suci al-Qur’an
Wanita yang selalu menjaga dzikir dan membaca al-qur’an akan slalu berada dalam naungan Illahi , terjaga dari perbuatan keji ,perkataan yang tidak baik,   dan hanya dengan membaca al-qur’anlah yang membuat hati menjadi tenang..
Jika hati sudah tenang, maka fikiran akan menjadi tenang dan itu salah satu obat untuk penghilang stress.. Sehingga kulit akan lebih kencang dan terhindar dari penuaan dini.
Perhiasan Muslimah :
Giwangnya         : selalu mendengarkan lantunan ayat suci al-qur’an dan nasihat – nasihat yang baik
Kalungnya           : kelapangan dada & pemaaf
Gelangnya          : Shadaqoh
Cincinnya             : selalu menunjuki manusia pada jalan kebenaran dan kebaikan
Mahkotanya      : penjaga diri dari segala macam hal-hal yang buruk
Pakaiannya         : pakaian taqwa
Alas Kakinya       : mujahadah dan keistiqomahan

Hal-hal yang terkadang kita anggap kecil seperti beberapa hal di atas kadang mempunyai makna besar.. Tentu saja, dengan melakukan hal-hal positif seperti diatas, maka liburan kita menjadi lebih hidup, banyak hal yang bisa kita share ke teman-teman ketika kita kembali melkaukan ruitnitas di kampus. Selain mendapat pengalaman, berharap Allah SWT. Me ridhai apa yang telah kita kerjakan dengan niat Lillahita’ala. Semoga segala sesuatu yang kita perbuat bermanfaat bagi diri sendiri dan saudara-saudara di sekitar kita. Amin..
Buletin singkat ini semoga berkenan dan bermanfaat bagi ukhti fillah sekalian yah...


 -HAID- by Dept Ilmi

DEFINISI HAID
                Secara bahasa bermakna sesuatu yang mengalir1 , itu karena darah haid mengalir dari rahim seorang wanita pada waktu tertentu sesuai dengan kebiasaan2.  Sedangkan secara syar’I ialah darah yang terjadi pada wanita secara alami apabila telah mencapai usia baligh, keluar dari dinding rahim pada waktu-waktu tertentu.
“Ini adalah sesuatu yang telah ditentukan oleh Allah bagi seluruh perempuan keturunan Adam.”3
HIKMAH DAN MANFAAT HAID
                Karena janin yang ada di dalam kandungan ibu tidak dapat makan sebagaimana anak yang berada di luar kandungan dan tidak mungkin sang ibu menyampaikan sesuatu makanan untuknya, Allah menjadikan pada diri kaum wanita proses pengeluaran darah yang mengandung nutrisi sebagai zat makanan bagi janin melalui tali pusar tanpa perlu dimakan dan dicerna. Sungguh Maha Mulia Allah, Dialah sebaik-baik  Pencipta. Itulah hikmah haid. Karena itu, seorang wanita tidak mendapati haid bila sedang hamil, kecuali jarang sekali. Demikian pula wanita yang menyusui sedikit yang haid.
MENGENAL  SIFAT DARAH HAID
                Agar darah yang keluar dari seorang wanita bisa kita hukumi sebagai darah haid, ada sifat dan ciri-ciri tertentu yang bisa dikenali:
1.       Darah haid berasal dari rahim wanita
2.       Darah haid bukan disebabkan melahirkan. Darah yang keluar karena melahirkan adalah darah nifas bukan haid
3.       Warna darah haid adalah merah, kadang dapat juga berwarna hitam hingga menjadi merah pekat, kadang berwarna kuning, atau berwarna keruh
4.       Kental dan baunya tidak enak akan tetapi terkadang dapat berubah sesuai kebiasaan, lingkungan, dan tempat tinggalnya.
5.       Tidak beku, sedangkan darah istihadhoh bisa beku.  Darah haid mulanya sudah beku di dalam rahim kemudian terpecah dan mengalir.

BAGAIMANA MENGETAHUI HAID BERHENTI?
                Berhentinya darah haid dapat diketahui dengan salah satu dari dua cara berikut :
                Pertama : kering dan terhentinya darah yaitu hendaknya seorang wanita meletakkan sesuatu pada kemaluannya berupa kapas atau kain kemudian mendapati kapas tersebut kering tidak ada cairan apapun
                Kedua : melihat al-Qosshoh al-Baidho
Yaitu cairan putih yang keluar dari rahim ketika darah haid telah berhenti.  Aisyah berkata “Janganlah kalian tergesa-gesa sebelum melihat  al-Qosshoh al-Baidho (  lender putih tanda suci dari haid)



1.       Lisanul A’rob 7/142
2.       Al-Ahkam asy-Syar’iyyah Lid Dima’ ath-Thobi’iyyah kar. Abdulloh at Thoyyar hlm.17
3.       HR. Bukhori: 305 dan Muslim:1211



Bila Cinta Merajalela by Dept Kaderisasi

Sudah banyak janda-janda, eh maaf salah, maksudnya sudah banyak virus-virus bertebaran di dunia yang fana ini fren, but ada satu virus yang mungkin hampir ada di setiap insan. Dialah si virus hati yang bernama cinta. Cinta ternyata merupakan seorang ‘pembunuh berdarah dingin’ yang telah banyak memakan korban. Lho, koq bisa?! Mungkin antum pernah mendengar seorang remaja yang nekat bunuh diri disebabkan putus cinta. Atau antum pernah mendengar kisah tentang seseorang yang tergila-gila kepada pujaan hatinya. Namun sungguh tragis, dia benar-benar menjadi gila ketika pujaan hatinya itu dipersunting oleh orang lain, masya Allah. Apakah antum pernah mengalami problema seperti ini atau malah sedang mengalaminya? Mau tau terapinya? Mari sama-sama kita simak terapi mujarab yang disampaikan Ibnu Qoyyim dalam karya besarnya Zadul Ma’ad.
Cekidot…

Beliau berkata:

”Gejolak cinta adalah jenis penyakit hati yang memerlukan penanganan khusus. Disebabkan perbedaannya dengan jenis penyakit lain dari segi bentuk, sebab, maupun terapinya. Jika telah menggerogoti kesucian hati manusia dan mengakar di dalam hati, sulit bagi para dokter mencarikan obat penawarnya dan penderitanya sulit disembuhkan.”


KRITERIA MANUSIA YANG BERPOTENSI TERJANGKIT PENYAKIT AL-ISYQ

Penyakit al-isyq (cinta) tidak pandang bulu. Tua-muda, kaya-miskin, apapun kondisinya ia akan menimpa orang-orang yang hatinya kosong dari rasa cinta kepada Allah, selalu berpaling dari-Nya dan dipenuhi kecintaan kepada selain-Nya. And then, bagaimana cara menangkal virus mematikan ini? Adakah solusinya? Calm down saudaraku. Hati yang penuh cinta kepada Allah dan rindu bertemu dengaan-Nya pasti akan kebal terhadap serangan virus ini, sebagaimana yang terjadi dengan nabi Yusuf as.:
Artinya: ”Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tiada melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan daripadanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih” [QS. Yusuf: 24]

Berkata ulama Salaf:
”Penyakit cinta adalah getaran hati yang kosong dari segala sesuatu selain apa yang dicinta dan dipujanya.”

Allah berfirman mengenai ibu nabi Musa as.:
“Dan menjadi kosonglah hati ibu Musa. Sesungguhnya hampir saja ia menyatakan rahasia tentang Musa, seandainya tidak Kami teguhkan hatinya” [Al-Qasas :11]
Yakni kosong dari segala sesuatu kecuali Musa karena sangat cintanya kepada Musa dan bergantungnya hatinya kepada Musa.

BAGAIMANA VIRUS INI BISA TERJANGKIT?

Penyakit al-isyq terjadi dengan dua sebab:
1. Karena mengganggap indah apa-apa yang dicintainya
2. Perasaan ingin memiliki apa yang dicintainya
Jika salah satu dari dua faktor ini tiada niscaya virus ini tidak akan berjangkit. Walaupun penyakit kronis ini telah membingungkan banyak orang dan sebagian pakar berupaya memberikan terapinya, namun solusi yang diberikan belum mengena.

So, intinya ialah sandarkan hatimu hanya kepada Allah SWT semata. Inilah jalan menuju surga-Nya yang penuh kenikmatan. FORGET IT !!

4 komentar:

Anonim mengatakan...

Cool, syukran akh

Fadhilah mengatakan...

ae zar,, ini lain dr kaderisasi,.
ckckck

Fadhilah mengatakan...

ae zar, ne lai dr kaderisasi,.
ckckck

Islam Kemenangan Hati - Asy-Syifa mengatakan...

Hah? Ya kh? Sp? Kam? Minta tangguh nih...