Oleh:
Drs. Eko Suhartono, M.Si
Bagian Kimia/Biokimia Fakultas Kedokteran UNLAM
Puasa ialah menahan diri dari makan, minum dan bersenggama mulai dari terbit fajar yang kedua sampai terbenamnya matahari. Firman Allah Ta'ala: "….dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam...." (Al-Baqarah:187). Puasa juga dapat diartikan sebagai restriksi kalori atau pembatasan kalori akibat pembatasan masukan karbohidrat, lemak, protein, vitamin, maupun mineral.
Dalam metabolismenya, karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh akan diubah menjadi glukosa, yang selanjutnya diubah menjadi energi dalam bentuk ATP melalui proses glikolisis. Dalam proses tersebut, dapat terjadi oksidasi yang tidak sempurna dari oksigen yang menghasilkan sekitar 3-5% radikal bebas. Telah banyak diketahui, radikal bebas merupakan molekul yang dapat memicu kerusakan-kerusakan oksidatif yang berujung pada kerusakan sel dan organ. Pada saat yang bersamaan, akan terjadi penurunan kadar antioksidan akibat radikal bebas yang dihasilkan selama metabolisme. Keseluruhan mekanisme tersebut secara bertahap akan memicu terjadinya berbagai macam penyakit.
Bagaimana dengan puasa? Saat puasa, karbohidrat yang masuk akan dibatasi, sehingga proses oksidasi glukosa oleh oksigen akan berkurang. Selanjutnya, radikal bebas yang dihasilkan juga akan menurun dan antioksidan dalam tubuh akan meningkat. Keadaan ini dapat mencegah terjadinya berbagai macam penyakit. Penelitian Riyad Jalal (1990) menyimpulkan bahwa berkurangnya cairan pada puasa akan menurunkan heart rate atau kerja jantung, pencegahan terhadap penggumpalan darah yang termasuk penyebab serius panyakit jantung.(Jalal, Riyad,1990)
Allan Cott, M.D., seorang ahli dari Amerika, telah menghimpun hasil pengamatan dan penelitian para ilmuwan berbagai negara, lalu menghimpunnya dalam sebuah buku Why Fast membeberkan berbagai hikmah puasa, antara lain: a. To feel better physically and mentally (merasa lebih baik secara fisik dan mental). b. To look and feel younger (melihat dan merasa lebih muda). c. To clean out the body (membersihkan badan) d. To lower blood pressure and cholesterol levels (menurunkan tekanan darah dan kadar lemak. e. To get more out of sex (lebih mampu mengendalikan seks). f. To let the body health itself (membuat badan sehat dengan sendirinya). g. To relieve tension (mengendorkan ketegangan jiwa). h. To sharp the senses (menajamkan fungsi indrawi). i. To gain control of oneself (memperoleh kemampuan mengendalikan diri sendiri). j. To slow the aging process (memperlambat proses penuaan).
Begitu dahsyatnya manfaat puasa, maka tidak ada salahnya mulai saat ini kita semua melakukan ibadah-ibadah puasa sunnah lebih-lebih yang wajib. Semoga Allah menerima ibadah kita semua... Amin.
BELAJARLAH & MENGAJARLAH!!
Bismillah..
Assalamu’alaikum...apa kabar saudara-saudaraku semuanya?? Sehat-sehat aja kan?! Semoga Allah memudahkan semua urusan kita & selalu melindungi kita kapan pun ‘n dimana pun kita berada...Amiin! O iya, sebelumnya kuucapkan selamat datang dulu buat mahasiswa-mahasiswa baru di FK UNLAM. Welcome to Campus☺!!
Hmm…disini gue bukannya mau cerita or ngejelasin gimana kampus kita yaa, tapiiii…gue mau ngasih tahu tentang DAKWAH. Waduuhh…gak perlu segitunya kaleee responnya. Gue ngerti loe–loe udah pada tau apa itu dakwah, tapi..gak semua orangkan tau apa itu dakwah? ‘n yang udah tau pun belum tentu dia ngerti or memahami apa sebenarnya dakwah itu. Cuma sekedar tau or pernah dengar aja. So, gue akan sedikit ngasih tau tentang dakwah pada kalian. Sedikit?? Iya, coz klo banyak2 halamannya gak muat..hehee, b’canda. Gue cuma ngasih tau tentang dakwah sesuai pengetahuan ‘n pemahaman yang gue dapat, biar lebih mudah ngejelasinnya. Lagian, buat apa menjelaskan sesuatu panjang lebar ke sana kemari, sementara kita sendiri gak tau bahkan gak ngerti apa yang kita sampaikan..Sama aja bohong kan?! Oke, langsung aja yaa..
Dakwah adalah kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang untuk beriman dan taat kepada Allah SWT sesuai dengan garis aqidah, syari’at dan akhlak Islam. Kata dakwah merupakan masdar (kata benda) dari kata kerja da’a yad’u yang berarti panggilan, seruan or ajakan.
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”. (Q.S. Al Anbiyaa’: 107)
Misi keberadaan kita di dunia ini tidak lain kecuali menjadi rahmat bagi semesta alam. Rahmat dalam pengertian menebarkan kasih sayang dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat. Misi inilah yang mengharuskan kita hidup dalam jalan dakwah. Mengapa? Karena hanya dakwah yang membuat seorang muslim konsisten mengajak orang lain ke arah kebaikan dan kasih sayang.
Itulah sebabnya Allah mewajibkan setiap muslim berdakwah, agar mantap merealisasikan misi keberadaannya di muka bumi. Kewajiban tersebut bahkan sudah kita sandang sejak akil baligh.
“Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)”. (Q.S. Luqman: 17)
Dakwah adalah jalan orang2 yang mulia sepanjang masa. Saking mulianya jalan tersebut, Allah SWT sampai menyebutnya sebagai jalan ‘yang terbaik’.
Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal saleh dan berkata, “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri?”(Q.S. Fushilat: 33)
Saudaraku..berdakwah tidak hanya tugas mereka yang bersorban, tapi kita juga wajib berdakwah sesuai dengan kemampuan kita. Entah dengan cara mengisi mentoring/pengajian kelompok, bikin tulisan (kayak gue sekarang ini ne..hmm…semoga setiap untaian huruf ini dibaluti dengan keikhlasan dan hanya mengharap ridha Allah SWT semata..amiin) atau Cuma sekedar mengingatkan teman untuk shalat tepat waktu dan menegur teman yang mau menyontek saat ujian. Itu juga bisa dikatakan berdakwah.
Iya..Bukankah ketika kita mengingatkan teman kita untuk shalat tepat waktu, kita sudah mengajaknya melakukan kebaikan?? Dan ketika kita menegur teman yang mau menyontek, bukankah kita telah mencegahnya dari perbuatan mungkar?? Lalu, apalagi alasan kamu untuk tidak berdakwah?!!
“…Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.”(Q.S. Al-Ma’idah: 2)
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat-menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran.” (Q.S. Al-‘Ashr: 1-3)
Jadi, saudaraku…Tugas kita sebagai mahasiswa muslim, muslim sejati tentunya adalah belajar & mengajar. Yaa..Belajarlah & Mengajarlah!!
“Barang siapa yang menunjuki ke arah kebaikan maka ia berhak memperoleh pahala seperti pahala yang melakukannya.” (HR. Muslim)
“Demi Allah jika Allah member petunjuk kepada satu orang melalui kamu, maka itu lebih baik dari unta merah.” (HR. Muttafaqun ‘alaih)
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya serta penduduk langit dan bumi hingga semut yang ada dalam lubangnya dan ikan-ikan yang ada di laut, semuanya bershalawat atas orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia” (HR. Thurmudzi) (by: Melda al Kubra)
AGEN KESEHATAN KOK SAKIT??
(Vinnajma Anjardiani)
Sehat adalah nikmat yang paling sering dilupakan. Terkadang baru diingat jikalau sakit menyapa.
Dari Ibn ‘Abbas ra beliau berkata: “Nabi Muhammad SAW bersabda: Dua kenikmatan yang dapat memperdaya banyak manusia adalah sehat dan waktu luang” (HR. al-Bukhari)
Persis banget dengan keadaan mahasiswa FK berbagai prodi ini. Sehat membuat mereka terus belajar tiada henti, sampai-sampai lupa untuk tetap menjaga kesehatan. Ketika sakit datang, baru deh sadar, kalau banyak sekali pola hidup yang harus mereka rubah. Ketika kita dinobatkan sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Unlam maka bersiaplah dengan kriteria mahasiswa sangat sibuk. Berbagai jadwal kuliah, praktikum, tugas kelompok menerjang bagai badai. Apalagi kalau sudah masuk semester 2, semesternya berorganisasi. Kesibukanmu pun semakin bertambah.
Kesibukan dan deadline yang mengejar pasti membuat kita lupa menjaga pola hidup sehat. Diajak olahraga, pasti deh menolak. Alasannya beragam, mulai dari banyak tugas sampai ada syuro di tempat lain. Diajak makan siang pun bisa menolak, karena sorenya bakal ada kuis atau pretest sedangkan belajar saja belum. Bahkan kebanyakan mahasiswa FK lebih memperhatikan status belajarnya dibanding status makannya. Banyak oknum yang lupa kalau dia belum makan. Tuh, untung sholatya enggak kelupaan.
Idealnya, sebagai mahasiswa dibidang kesehatan, hal yang cukup penting kita perhatikan adalah kesehatan diri sendiri. Setiap hari kita belajar bagaimana fisiologis tubuh dan lingkungan yang sehat. Seharusnya kita tidak hanya belajar teori, tapi ikut aktif mempraktekkannya.
Jika saja semua mahasiswa FK itu rajin menjaga kesehatannya, pasti deh akademiknya juga meningkat. Yang terjadi sekarang malah mahasiswanya loyo-loyo, cepat mengantuk, lemes saat naik tangga, gampang masuk angin sampai ada yang susah tidur. Kondisi tubuh yang tidak fit bisa merusak konsentrasi belajar kita looo. Maka dari itu, sangat penting menjaga kesehatan. Kesehatan yang saat ini kita genggam harus terus kita jaga agar tetap tahan lama.
Dari Ibn Umar radliallahu 'anhuma berkata: Rasulullah saw. memegang kedua pundak saya seraya bersabda: "Hiduplah engkau di dunia seakan-akan orang asing atau pengembara," Ibnu Umar berkara: Jika kamu berada di sore hari jangan tunggu pagi hari, dan jika kamu berada di pagi hari jangan tunggu sore hari, gunakanlah kesehatanmu untuk (persiapan saat) sakitmu dan kehidupanmu untuk kematianmu.(HR.al-Bukhari)
Yuk, kita berbagi ‘Tips-Tips Menjaga Kesehatan’:
1. Menjaga Makanan
Jangan pernah remehkan makanan yang kita makan. Jenis dan polanya sangat mempengaruhi kesehatan. Di PSKM saja disediakan 2 SKS tentang Gizi Makanan! Di bidang kedokteran, sumber penyakit serius pun berawal dari makanan. Seperti diabetes, jantung, stroke dll. Itu artinya makanan yang kita makan, harus sangat diperhatikan. Menjaga makanan agar tetap halal dan cukup sangat dianjurkan dalam Islam.
Dari 'Amir dari Abdullah bin Nu'man bin Basyir r.a. beliau berkata:" Saya mendengar Rasulullah bersabda," Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram jelas. Di antara keduanya terdapat perkara-perkara yang subhat (samar-samar) yang tidak diketahui oleh orang banyak. Maka siapa yang takut terhadap subhat berarti dia telah menyelamatkan agamanya dan kehormatannya. Dan siapa yang terjerumus dalam perkara subhat, maka akan terjerumus dalam perkara yang diharamkan. Sebagaimana penggembala yang menggembala hewan gembalaannya di sekitar (ladang) yang dilarang untuk memasukinya, maka lambat laun dia akan memasukinya. Ketahuilah bahwa setiap raja memiliki larangan dan larangan Allah apa yang Dia haramkan. Ketahuilah bahwa dalam diri ini terdapat segumpal daging, jika dia baik maka baiklah seluruh tubuh ini dan jika dia buruk, maka buruklah seluruh tubuh; ketahuilah bahwa dia adalah hati. (HR al-Bukhari dan Muslim -redaksi lafazh dari al-Bukhari-)
Dari Abu Hurairah r.a. dia berkata: Rasulallah saw. bersabda: Sesungguhnya Allah ta'ala itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada orang yang beriman sebagaimana Ia memerintahkan kepada para Rasul-Nya dengan firman-Nya: "Wahai para Rasul makanlah yang baik-baik dari apa yang Kami rizkikan kepada kalian". Kemudian beliau menyebutkan ada seseorang yang melakukan perjalanan jauh dalam keadaan kusut dan berdebu. Dia menganngkatkan tangannya ke langit seraya berkata: "Ya Tuhanku, padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan kebutuhannya dipenuhi dari sesuatu yang haram, maka (jika begitu keadaannya) bagaimana doannya akan dikabulkan. (HR. Muslim)
Ikhwahfillah, jangan pernah takut untuk menanyakan ‘ke-halal-an’ suatu makanan. Jangan gengsi deh. Gengsi tidak akan membantu kita masuk surga. Kalaupun malu untuk bertanya, makan di tempat-tempat yang sudah berlabel halal. Kalau rajin, masak sendiri aja,hehe... Pesan ayam di pemotongan yang pasti Islamnya. Insya Allah makanan halal akan membantu tubuh kita selalu dalam berkah Allah, sehingga ilmu-ilmu yang kita kaji gampang masuknya. Selain itu, kita terhindar dari penyakit terutama penyakit perut.
Selain jenis, pola makan juga harus disiplin ikhwah. Jaga agar lambung kita tidak kosong lebih dari 6 jam. Pola makan yang tidak teratur atau seenaknya, bisa membuat kita terserang maag. Wah, kalau maag lagi kambuh kita enggak bakal bisa ngapa-ngapain deh... Cuma bisa meringis dan tidur di kamar. Semua tugas akademik pun jadi terbengkalai.
Oleh karena itu, pola makan teratur 3 kali sehari jangan ditinggalkan. Kesibukan belajar jangan sampai membuat kita tidak sempat sarapan ( ini nih yang paling sering dilakukan anak kos). Biasakan sarapan teratur setiap pagi. Sarapan memiliki beberapa manfaat:
1. Memberi Kekuatan Metabolisme Setelah Sepanjang Malam
2. Berguna Untuk Penurunan Berat Badan
3. Menambah Esensial Nutrisi Dan Tingkat Keseluruhan
4. Memberi Otak Kamu Bahan Bakar Untuk Meningkatkan
5. Menghindari Makan Tak Terkontrol
Makan siang dan malam juga jangan ditinggalkan. Apalagi buat para mahasiswa baru yang sedang beradaptasi ini. Suasana belajar yang berbeda jangan sampai bikin kamu enggak nafsu makan.
2. Menjaga Kebersihan
Dalam disiplin ilmu PSKM ada mata kuliah yang namanya kesehatan lingkungan. Keadaan lingkungan tempat tinggal dan diri sendiri sangat mempengaruhi angka kesehatan. Jangan sampai ketika kita terlalu sibuk belajar, kamar enggak disapu-sapu, baju lupa dibawa ke laundry atau kamar mandi enggak disikat. Wah wah, wilayah yang kotor sangat rentan menjadi sarang kuman looo. Biasakan tetap menjaga kebersihan pribadi dulu karena inilah yang paling rentan diserang.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, beliau berkata, Nabi saw bersabda: "Fitrah itu ada lima atau lima perkara yang termasuk fitrah; berkhitan, mencukur rambut kemaluan;memotong kuku; mencabut bulu ketiak dan menggunting kumis.” (HR. al-Bukhari)
Kebersihan pribadi juga dapat dijaga dengan mandi teratur yoo. Dari Abu Hurairah, Nabi bersabda: “Haknya Allah atas setiap muslim adalah mandi di setiap tujuh hari, yaitu memandikan kepala dan jasadnya.” (HR. Muslim)
Nah, rasulullah saja meminimalkan kita keramas 1 kali seminggu. Jangan sampai deh kalau kita keramas 1 bulan sekali,hihi. Biasanya nih, kesibukan para organisator sampai membuat mereka rela tidak mandi sore. Ih, kan bau. Keringat yang menumpuk dari pagi membuat badan kita jadi sasaran empuk tempat tidur para kuman... Jangan heran deh kalau jarang mandi gampang terkena flu.
Selain mandi, sikat gigi juga penting lo. Mulut yang harum dan segar akan membantu meningkatkan percaya diri kita. Apalagi dengan sistem belajar yang sekarang, ketika mahasiswa dituntut lebih aktif berbicara. Harum badan dan mulut penting nih diperhatikan,hehe.
Dari Zaid bin Khalid al-Juhanni, beliau berkata “saya mendengar Rasulullah SAW. berkata: “ jika saja tidak memberatkan umatku maka sungguh akan ku perintah mereka untuk bersyiwak setiap akan mendirikan shalat.” (HR: Abu Daud, at-Tirmidzi, Ibn Majah, dan Ahmad ibn Hanbal)
3. Olahraga yang Teratur
Ada lelucon yang menyatakan bahwa mahasiswa yang tinggi akademiknya pasti rendah kemampuan olahraganya. Lelucon ini cukup terbukti bagi mahasiswa FK. Kesibukkannya yang nonstop dari pagi sampai malam, membuat mereka malas meluangkan waktu untuk olahraga. Jika ada waktu luang, pasti lebih memilih santai dirumah sambil ngemil, main game atau nonton TV. Sedikit sekali yang memilih olahraga seharian. Waktu ada ajakan olahraga bareng 1 angkatan pun banyak yang absen dan lebih memilih mudik ke rumah. Weleh-weleh...Gimana mau memiliki badan yang kuat dan sehat kalau malas berolahraga. Lihat buktinya, disuruh naik tangga ke lantai 2 aja pasti pada mengeluh kecapekan. Padahal Allah sangat mencintai pengikutnya yang memiliki raga kuat.
Dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW berabda: “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai oleh Allah daripada mukmin yang lemah, tetapi di tiap-tiap (seorang mukmin) itu ada kebaikan, maka berkeinginanlah (optimis) kepada apa-apa yang memberi manfaat dan minta tolonglah kepada Allah dan jangan merasa lemah, dan jika engkau tertimpa musibah janganlah berkata “seandainya saya berbuat seperti ini seperti ini seperti ini, tapi katakan ketetapan Allah, apa yang Dia kehendaki maka Dia kerjakan, karena perkataanmu tadi kamu telah membuka pintu untuk perbuatan syaitan.” (HR. Muslim)
4. Istirahat yang Cukup
Lelah belajar tidak hanya membuat tubuh menjadi lemah tapi otak juga. Kerja otak yang diperas seharian harus diberi istirahat. Istirahat yang paling efektif adalah tidur yang cukup. Namun, tidak mesti 8 jam sehari juga kali. Kalau dihitung-hitung, 1/3 waktu kita bisa buat tidur saja. Kan rugi ikhwah... Tidurlah sesuai keperluan. Kalau sangat lelah luangkan waktu 6 jam, kalau tidak terlalu lelah 4 jam saja dirasa cukup. Tidur yang efektif bukanlah tidur yang lama tapi tidur yang nyenyak. Untuk mencapai tidur yang nyenyak, kita perlu memperhatikan adab-adab tidur sesuai Rasulullah SAW.
5. Mengkhusyukkan Ibadah
Ibadah yang sehat akan menuntun kepada jiwa yang sehat. Dan jiwa yang segar ruhaninya akan menuntun kepada raga yang sehat dan kuat. Lihat saja Rasulullah, kesehatan ruhani mampu membuat Beliau terhindar dari sakit. Sepanjang hidupnya, Beliau hanya 2 kali sakit, yaitu ketika diracuni oleh Yahudi dan menjelang kematiannya. Kedekatan kita kepada Allah membuat kita yakin bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini merupakan keputusan Allah yang terbaik. Jangan heran kalau para aktivis dakwah itu jarang stres walaupun nilai akademiknya turun. Karena stres yang berkepanjangan bisa memudahkan kita terserang penyakit loo. Makanya kita harus khusyuk beribadah agar kedekatan kita kepada Allah SWT semakin tinggi.
6. Menyempatkan Refreshing
Waktunya liburan ya libur... Jangan bebani diri kita dengan mengejar prestasi akademik saja. Waktu liburan itu banyak manfaatnya loh... Kita bisa berkumpul bersama keluarga, kehangatan ini akan memberi kita semangat baru untuk menghadapi tantangan ke depannya. Kita juga bisa melaksanakan hobi-hobi kita seperti menulis, membaca atau baksos. Melalui penyaluran hobi ini, emosi kita akan terjaga dalan kondisi ‘good mood’ selama beberapa waktu. Efek good mood ini cukup besar juga dalam kemampuan menghadapi masalah. Dengan good mood, semua masalah terasa ringan.
Refreshing dengan melihat-lihat ciptaan Allah juga bisa jadi pilihan. Banyak sekali ciptaan Allah yang indah-indah. Dengan melihat segala kebesaran Allah ini, kita akan semakin sadar akan hadirnya Sang Maha Pencipta. Semua masalah di semester yang lalu akan terasa ringan karena adanya Sang Maha Penguasa. Tantangan yang begitu berat di depan mata akan terasa bagai sayap nyamuk saja, karena kita yakin ada Sang Maha Melindungi. Denga melihat-lihat kebesaran Allah SWT ini pun akan membuat kita semakin pandai dalam bersyukur..
Ikhwah fillah, jangan lupakan peran kita sebagai agen kesehatan. Bagaimana kita mau menyehatkan bangsa kalau kita sendiri lemah dan sakit-sakitan. Apalagi untuk mahasiswa baru, adaptasi boleh, tapi jangan kelamaan. Jangan tiru kakak-kakak tingkatmu yang pada malas berolahraga ini ya! Ingat bahwa kesehatan adalah hal yang sering dilupakan. Padahal kesehatanlah yang membawa kita menuju kesuksesan prestasi akademik. Eits, jangan lupa juga bahwa kesehatan itu mencakup dua wilayah. Kesehatan jasmani dan rohani. Kedua wilayah ini harus seimbang, karena ketimpangan antara keduanya bisa mengganggu wilayah yang lain. :)
Mahasiswa Muslim Sejati
Salam Ukhuwah Islamiyah! Lewat ukiran tinta ini mari kita intip sedikit romansa mengenai mahasiswa. Ini tentang mahasiswa, kawan! Siapa sih yang nggak kepingin jadi mahasiswa? Rata-rata semua anak SMA yang baru lulus pasti ngiler pengen jadi mahasiswa. Why not? Secara, gelarnya sudah naik pangkat jadi MAHAsiswa. Nggak main-main loh, kata yang biasanya dipakai untuk menyertai sifat-sifat Tuhan (ex: Maha Besar, Maha Pengasih, Maha Penyayang), digunakan juga dalam kata MAHASISWA. Rasanya bangga banget ya, jadi mahasiswa. Bayangkan saja, mahasiswa itu diibaratkan sebagai orang berpendidikan yang katanya sih terhormat.
Emang benar gitu ya? Tapi nggak sesederhana itu kawan, semakin tinggi tingkatan yang kita raih, semakin besar pula tanggung jawab yang mesti diemban. Diam-diam penulis nguping pembicaraan mahasiswa-mahasiswa yang kebetulan lagi ngobrol nih.
X : “Super sekali! Aku bener-bener merasakan hal yang luar biasa setelah menjadi mahasiswa. Sekarang aku merasa jauh lebih dewasa dan mandiri. Cara berpikirku juga semakin berkembang loh. Organisasi juga banyak. Pokoknya jadi mahasiswa itu menyenangkan, iya nggak coy?!”
Y : “Yoi banget. Aku juga merasakan banyak perubahan. Pola pikir, pergaulan, dan kebiasaan. Belum lagi perubahan yang bikin aku tambah mengenal Islam jauh lebih dalam. Super banget deh pokoknya. Banyak hal-hal positif yang bisa aku dapat setelah jadi mahasiswa.”
X : “Kompak deh kita, moga ke depannya bisa jadi mahasiswa muslim yang lebih super lagi yaaaak...”
Y : “Setujuuu... Allahu Akbar!”
***
A : “Hmmm, ternyata aku salah menilai selama ini. Aku kira semua mahasiswa itu pada luar biasa semua. Bisa menyelesaikan masalah dengan matang, belajarnya rajin, dan aktif mengabdi pada masyarakat. Eh, nggak tahunya jauh dari yang aku perkirakan.”
B : “Masa sih? Mungkin perasaan kamu saja, kawan. Banyak juga kok mahasiswa yang rajin belajar, terus terjun ke masyarakat, dan aktif ngaji. Penilaianmu itu nggak bisa dipukul rata begitu saja.”
A : “Benar juga sih. Tapi realita yang ada bikin aku tambah kecewa saja. Masa yang aku lihat banyak mahasiswa-mahasiswa yang kerjaannya pacaran mulu, terus nongkrong sana-sini nggak karuan. Lantas, kapan mereka menjalankan tanggung jawab mereka sebagai mahasiswa dong?”
B : “Ya itulah istimewanya mahasiswa. Di posisinya yang dicap sebagai maha’nya siswa, mahasiswa dituntut untuk mengembangkan pola pikir, pergaulan, kemandirian dan kebiasaannya. Terserah mau ke arah negatif atau positif, pilihan itu ada di tangan masing-masing, kawan. Mau jadi mahasiswa biasa? Atau mahasiswa luar biasa? Tentukan dari sekarang. Hhehe.
A : “Tentu jadi mahasiswa luar biasa dong, siapa juga yang nggak mau.”
B : “Ada tuh yang nggak mau, yang lagi baca selebaran ini, yang hanya sekadar membaca tanpa meresapi. Ayo penulis, cepat lanjutkan ocehanmu!!!”
Penulis pun kaget, loooooh ketahuan deh nguping. Oke-oke, setelah acara nguping obrolan tadi, mari kita lanjutkan membahas mahasiswa. Sekarang lebih detail lagi ya, tentang Mahasiswa Muslim Sejati. Woooooow, ini lebih keren daripada sekadar mahasiswa. Mahasiswa muslim sejati itu adalah para mahasiswa yang bisa mempertahankan idealismenya dari hal-hal negatif yang bisa menjerumuskannya ke jurang penyesalan. Mahasiswa muslim sejati itu bukanlah mahasiswa yang kuliah tok, nggak ikut organisasi apapun, belajar seadanya, dapat IP pun seadanya, ikut-ikutan arus sana-sini, krisis identitas diri dan banyak omong tanpa aksi. Seorang mahasiswa muslim sejati dengan sendirinya akan mempertunjukkan keluarbiasaannya dengan hal-hal positif sesuai dengan peranannya sebagai seorang mahasiswa yang notabenenya adalah hamba Allah juga. Yaiyalah!
Mahasiswa muslim sejati tidak hanya oke dalam ngajinya, tapi juga super dalam prestasinya. Nggak ada alasan buat menyerah sebelum berperang, buktikan pada semua orang kalau mahasiswa muslim itu luar biasa! Mahasiswa muslim itu super! Buktikan hal itu, kawan!
Well, ada beberapa hal yang kudu mesti wajib dilakukan oleh kalian-kalian yang tertantang untuk jadi mahasiswa muslim sejati. Wah, apa aja tuh??? Cekidot!
1. Niat Sukses
Maksudnya di sini adalah niat awal kuliah untuk sukses dunia akhirat. Artinya, bukan hanya ilmu akademik yang dicari di masa ini, tapi ilmu agama juga. Ngaji ok, prestasi yes! Biar balance, hal tersebut nantinya akan membentuk pribadi yang luar biasa dahsyatnya. Udah pinter, akhlaknya bagus lagi. Pasti banyak deh yang mau ngambil jadi menantu. (lhoooooooh???)
2. Usaha untuk Cerdas
Oke, kita harus cerdas, kawan! Cerdas dalam memilih lingkungan yang membawa pengaruh positif untuk pengembangan pribadi kita. Cerdas dalam memanajemen diri agar dapat mencapai niat awal kita. Cerdas dalam segala hal. Asal jangan cerdas buat ngibulin temen, itu sih cerdas gadungan namanya.
3. Gali Potensi
Rasulullah SAW bersabda, “Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada seorang mukmin yang lemah.” (Diriwayatkan Muslim dari Abu Hurairah ra), artinya berbahagialah seseorang yang mampu membaca potensi dirinya. Karena mahasiswa muslim sejati adalah mahasiswa yang tidak akan menyia-nyiakan potensi yang ia miliki. Potensi itu ibarat air, jika dibiarkan menggenang, maka berubahlah warnanya. Jika mengalir akan menyuburkan, jika bergerak akan menghidupkan dan memberi manfaat bagi sekitar. Ayo kawan, lejitkan potensimu! Bergeraklah.
Sadar woy! Sadar! Sekarang kita mahasiswa, bukan mahasiswa biasa. Tapi akan menjadi mahasiswa muslim sejati yang luar biasa. Kesadaran dirinya akan membawanya untuk menata perilakunya menjadi lebih baik lagi. Menyelaraskan segala aspek kehidupan dengan aturan dari Rabb tercinta. Hingga pada akhirnya semua orang sadar bahwa mahasiswa muslim sejati itu memang luar biasa. Joooosssh!
Oke kawan, selamat menjadi mahasiswa muslim sejati yang super dan luar biasa! Segala sesuatunya pasti akan mudah untuk dicapai jika kita memulainya dengan aksi nyata. Terus bermimpi kawan, dan bergeraklah, lakukan perubahan itu. Jangan pernah berhenti menjadi pembelajar sepanjang hayat, untuk dunia dan akhirat. Tunjukkan pada dunia, bahwa Mahasiswa Muslim Sejati itu memang benar-benar LUAR BIASA. Takbir! Allahu Akbar!
Segala khilaf milik penulis semata, kebenaran hanya datang dari Allah. Wallahu a’lam bishshawwab. (Nisrina Naflah)
- Menghindari Makan Tak Terkontrol. Makan siang dan malam juga jangan ditinggalkan. Apalagi buat para mahasiswa baru yang sedang beradaptasi ini. Suasana belajar yang berbeda jangan sampai bikin kamu enggak nafsu makan.
2. Menjaga Kebersihan
Dalam disiplin ilmu PSKM ada mata kuliah yang namanya kesehatan lingkungan. Keadaan lingkungan tempat tinggal dan diri sendiri sangat mempengaruhi angka kesehatan. Jangan sampai ketika kita terlalu sibuk belajar, kamar enggak disapu-sapu, baju lupa dibawa ke laundry atau kamar mandi enggak disikat. Wah wah, wilayah yang kotor sangat rentan menjadi sarang kuman looo. Biasakan tetap menjaga kebersihan pribadi dulu karena inilah yang paling rentan diserang.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, beliau berkata, Nabi saw bersabda: "Fitrah itu ada lima atau lima perkara yang termasuk fitrah; berkhitan, mencukur rambut kemaluan;memotong kuku; mencabut bulu ketiak dan menggunting kumis.” (HR. al-Bukhari)
Kebersihan pribadi juga dapat dijaga dengan mandi teratur yoo. Dari Abu Hurairah, Nabi bersabda: “Haknya Allah atas setiap muslim adalah mandi di setiap tujuh hari, yaitu memandikan kepala dan jasadnya.” (HR. Muslim)
Nah, rasulullah saja meminimalkan kita keramas 1 kali seminggu. Jangan sampai deh kalau kita keramas 1 bulan sekali,hihi. Biasanya nih, kesibukan para organisator sampai membuat mereka rela tidak mandi sore. Ih, kan bau. Keringat yang menumpuk dari pagi membuat badan kita jadi sasaran empuk tempat tidur para kuman... Jangan heran deh kalau jarang mandi gampang terkena flu.
Selain mandi, sikat gigi juga penting lo. Mulut yang harum dan segar akan membantu meningkatkan percaya diri kita. Apalagi dengan sistem belajar yang sekarang, ketika mahasiswa dituntut lebih aktif berbicara. Harum badan dan mulut penting nih diperhatikan,hehe.
Dari Zaid bin Khalid al-Juhanni, beliau berkata “saya mendengar Rasulullah SAW. berkata: “ jika saja tidak memberatkan umatku maka sungguh akan ku perintah mereka untuk bersyiwak setiap akan mendirikan shalat.” (HR: Abu Daud, at-Tirmidzi, Ibn Majah, dan Ahmad ibn Hanbal)
3. Olahraga yang Teratur
Ada lelucon yang menyatakan bahwa mahasiswa yang tinggi akademiknya pasti rendah kemampuan olahraganya. Lelucon ini cukup terbukti bagi mahasiswa FK. Kesibukkannya yang nonstop dari pagi sampai malam, membuat mereka malas meluangkan waktu untuk olahraga. Jika ada waktu luang, pasti lebih memilih santai dirumah sambil ngemil, main game atau nonton TV. Sedikit sekali yang memilih olahraga seharian. Waktu ada ajakan olahraga bareng 1 angkatan pun banyak yang absen dan lebih memilih mudik ke rumah. Weleh-weleh...Gimana mau memiliki badan yang kuat dan sehat kalau malas berolahraga. Lihat buktinya, disuruh naik tangga ke lantai 2 aja pasti pada mengeluh kecapekan. Padahal Allah sangat mencintai pengikutnya yang memiliki raga kuat.
Dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW berabda: “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai oleh Allah daripada mukmin yang lemah, tetapi di tiap-tiap (seorang mukmin) itu ada kebaikan, maka berkeinginanlah (optimis) kepada apa-apa yang memberi manfaat dan minta tolonglah kepada Allah dan jangan merasa lemah, dan jika engkau tertimpa musibah janganlah berkata “seandainya saya berbuat seperti ini seperti ini seperti ini, tapi katakan ketetapan Allah, apa yang Dia kehendaki maka Dia kerjakan, karena perkataanmu tadi kamu telah membuka pintu untuk perbuatan syaitan.” (HR. Muslim)
4. Istirahat yang Cukup
Lelah belajar tidak hanya membuat tubuh menjadi lemah tapi otak juga. Kerja otak yang diperas seharian harus diberi istirahat. Istirahat yang paling efektif adalah tidur yang cukup. Namun, tidak mesti 8 jam sehari juga kali. Kalau dihitung-hitung, 1/3 waktu kita bisa buat tidur saja. Kan rugi ikhwah... Tidurlah sesuai keperluan. Kalau sangat lelah luangkan waktu 6 jam, kalau tidak terlalu lelah 4 jam saja dirasa cukup. Tidur yang efektif bukanlah tidur yang lama tapi tidur yang nyenyak. Untuk mencapai tidur yang nyenyak, kita perlu memperhatikan adab-adab tidur sesuai Rasulullah SAW.
5. Mengkhusyukkan Ibadah
Ibadah yang sehat akan menuntun kepada jiwa yang sehat. Dan jiwa yang segar ruhaninya akan menuntun kepada raga yang sehat dan kuat. Lihat saja Rasulullah, kesehatan ruhani mampu membuat Beliau terhindar dari sakit. Sepanjang hidupnya, Beliau hanya 2 kali sakit, yaitu ketika diracuni oleh Yahudi dan menjelang kematiannya. Kedekatan kita kepada Allah membuat kita yakin bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini merupakan keputusan Allah yang terbaik. Jangan heran kalau para aktivis dakwah itu jarang stres walaupun nilai akademiknya turun. Karena stres yang berkepanjangan bisa memudahkan kita terserang penyakit loo. Makanya kita harus khusyuk beribadah agar kedekatan kita kepada Allah SWT semakin tinggi.
6. Menyempatkan Refreshing
Waktunya liburan ya libur... Jangan bebani diri kita dengan mengejar prestasi akademik saja. Waktu liburan itu banyak manfaatnya loh... Kita bisa berkumpul bersama keluarga, kehangatan ini akan memberi kita semangat baru untuk menghadapi tantangan ke depannya. Kita juga bisa melaksanakan hobi-hobi kita seperti menulis, membaca atau baksos. Melalui penyaluran hobi ini, emosi kita akan terjaga dalan kondisi ‘good mood’ selama beberapa waktu. Efek good mood ini cukup besar juga dalam kemampuan menghadapi masalah. Dengan good mood, semua masalah terasa ringan.
Refreshing dengan melihat-lihat ciptaan Allah juga bisa jadi pilihan. Banyak sekali ciptaan Allah yang indah-indah. Dengan melihat segala kebesaran Allah ini, kita akan semakin sadar akan hadirnya Sang Maha Pencipta. Semua masalah di semester yang lalu akan terasa ringan karena adanya Sang Maha Penguasa. Tantangan yang begitu berat di depan mata akan terasa bagai sayap nyamuk saja, karena kita yakin ada Sang Maha Melindungi. Denga melihat-lihat kebesaran Allah SWT ini pun akan membuat kita semakin pandai dalam bersyukur..
Ikhwah fillah, jangan lupakan peran kita sebagai agen kesehatan. Bagaimana kita mau menyehatkan bangsa kalau kita sendiri lemah dan sakit-sakitan. Apalagi untuk mahasiswa baru, adaptasi boleh, tapi jangan kelamaan. Jangan tiru kakak-kakak tingkatmu yang pada malas berolahraga ini ya! Ingat bahwa kesehatan adalah hal yang sering dilupakan. Padahal kesehatanlah yang membawa kita menuju kesuksesan prestasi akademik. Eits, jangan lupa juga bahwa kesehatan itu mencakup dua wilayah. Kesehatan jasmani dan rohani. Kedua wilayah ini harus seimbang, karena ketimpangan antara keduanya bisa mengganggu wilayah yang lain. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar