Follow the tales |
Mencoba mempelesetkan judul lagu yang sempat dihitskan oleh
Peter Pan. Bila Ariel berusaha “menghapus jejakmu” maka upaya dakwah yang kita
jalani adalah sebaliknya, yakni “menyambung jejakmu”.
Ini sisi manis yang pertama. Ibarat sebuah hidangan, maka
sematan sebagai ‘sang penyambung jejakmu’ adalah hidangan pembuka yang membuat
ngiler penikmat hidangan.
Kenapa? Karena sesungguhnya ini adalah gelar kehormatan.
‘–mu’ disini disandarkan kepada tokoh-tokoh terpilih. ‘-mu’ yang kita sambung jejaknya
adalah tokoh-tokoh kaliber terpenting dunia akhirat. Di jajaran teratas
terdapat nama nabi dan rasul terpilih dari nabi Adam hingga ke junjungan kita
nabi Muhammad. Menyusul kemudian nama-nama besar seperti Abu Bakar, Umar,
Abdullah bin Umar, Zaid bin Tsabit, Abu Hurairah. Menyusul pula nama Hasan
AlBashri, Imam Syafii, Abu Hanifah, Ahmad bin Hanbal, Imam Ghazali, Ibnu
Taimiyyah, Ibnu Qayyim AlJauziyyah. Terus hingga ke Hasan AlBanna, Sayyid
Quthb, Taqiyuddin AnNabhani, Abdul Qadim Zallum. Terus hingga ke HOS
Tjokroaminoto, A Hassan, Hasyim Asy’ari, Ahmad Dahlan, Buya Hamka, Rahmat
Abdullah……
Banggakah anda bila nama anda disejajarkan dalam satu kertas
bersama tokoh-tokoh itu? Lebih bangga lagi bila yang ‘menuliskannya’ adalah
Dzat Maha Mulia dan Maha Memuliakan! Kita, mungkin tak bisa mensejajari
keluarbiasaan ibadah dan menakjubkannya keshalehan mereka. Tapi minimal kita
mensejajari mereka dalam ‘list’ orang-orang yang menyambung jejak risalah Rabb-Nya di muka bumi
Penyambung jejak. Karena sejatinya dakwah ini adalah sebuah
rantai pesan. Bersumberkan dari Allah di Sidratul Muntaha ke Jibril menuju
Rasul pilihannya diestafetkan kepada orang-orang yang tentu juga merupakan
pilihanNya diestafetkan lagi terus… dan terus… dan entah sampai kemana ujungnya.
Orang pilihanNya, bagian dari rantai pesan ilahi…. Tentunya
ini adalah prestise yang tidak ada bandingnya. Gelar kehormatan yang tak
terbandingkan jauh melampaui sematan bintang lima di ketentaraan, atau gelar
professor di akademik…
sematan gelar da’i… ini adalah manis pertama… yang bagi anda
pemburu penghargaan dan prestise maka jenis gelar penghargaan ini tak boleh
terlewatkan. Disematkan langsung oleh
Sang Pencipta, disaksikan oleh alumni-alumni para nabi, rasul dan tokoh-tokoh
terbaik.
…Benar-benar muantepp! Semangat kawan2!
2 komentar:
mari berlomba utk mendapatkan penghargaan dari ALLAH. jangan takut berada di jalan Dakwah. lelah, letih, itu sudah biasa. percayalah jika kamu menolong (agama) ALLAH maka Dia akan menolongmu..Hamasah!
Wah.. ka melda, gimana kabarnya ka? dimana sekarang kerja?
syukron atas kunjungannya
Posting Komentar