About this blog..

Total Tayangan Halaman

Menu

4/16/2013

#Chapter two: Kakek yg Mengerikan! (Apa yg Kau Cari?)


                
Wuuushhh..!!! Sekelebat bayangan melewati saya, “Ciaaaaatttt!!!, Jurus tendangan seribu bayangan!!!”, “Eiitss… “ dengan sigap saya menghindarinya, alangkah terkejutnya saya tiba2 ada serangan mendadak dari arah belakang. “Ada apa ini? Siapa yg berani2nya melancarkan jurus seperti ini?” Gumam saya. Menolehlah saya ke belakang dan rupanya ada seorang lelaki tua renta yg terlihat marah besar. “Ada apa gerangan engkau mendadak menyerangku kakek?!” ucap saya sambil menunjuk ke mukanya. Namun, bukannya menjawab, lagi2 ia mengarahkan sebuah pukulan dari depan, “Tinju Serigala!”. Bletakkk!! “Uaaa..” Saya terkena pukulannya, kakek ini tidak mencerminkan umurnya! dirinya yg nampak tua renta, penuh keriput, dan tidak bisa berjalan lagi malah bisa menggempurkan kekuatan sedahsyat itu.

                “Apa maksudmu tua Bangka?!!! Apa masalah loe?!!!” kali ini saya marah besar, tak ayal lagi kakek ini membuat urat nadi saya menegang, tanpa alasan yg jelas, ia hampir saja membunuh saya. “Gomu-Gomu-NooO…….” daaan nampaknya kakek itu akan mengeluarkan jurus pamungkasnya, maka sebelum terkapar kalah, saya harus melakukan tindakan, “Ini tidak bisa dibiarkan lg..” gerutu saya sambil memasang kuda2, “KAAA-MEEE-HAAA-MEEEE-HAAAAA!!!!!!”, “DuuuAAAAARRR!!!” jurus kami beradu, tak diduga2 kakek itu mampu menandingi ‘tenaga dalam’ saya, dan akhirnya terlemparlah kami berdua ke arah yg berlawanan.

                Masih dalam keadaan 1/2 sadar, samar2 terlihat seseorg mendatangi saya, “Apppaa?!!!” kakek itu masih hidup??!!! ingin rasanya bangkit kembali utk melawannya, tapi apa daya, tenaga sdh habis terpakai untuk serangan tadi. “apa yg hrs kulakukan?..” rintih saya. Kakek itu semakin mendekat, daaaaannn….
“Te..naa..ng ki..ii..ss..aa..ann..aaaak…, ka..kee..k ti..da..k akan mem..buu..nuuh..mu” ucapnya tertatih2.

                Sejenak ucapannya menenangkan saya yg panik. “Kaakk..eek, cuu..maan maau naa..nyaaa, daaa..lam hii..duup app..aa yg kau caa..rii a..naak muu..da???” “Boofffh!” setelah mengungkapkan beberapa kalimat aneh td, kakek tersebut menghilang.. Lhooo?! jgn2 kakkkeek itu… Hiiiiiii,,….

                Dalam kebingungan, setapak demi setapak saya berjalan pulang ke rumah, belum sempat rasanya menangkap maksud dari perkataan sang kakek yg nyaris saja membunuh saya td. “Klo dipikir2, mana ada seorg tua renta menyerang tanpa alasan yg jelas? pasti ada sesuatu dibalik ini semua!” ungkap saya dlm hati. Kejadian ini membuat hati tak tenang, setelah shalat isya berjama’ah, saya merebahkan diri ditempat tidur, merenungkan kejadian td dan berharap ada petunjuk dari ini semua.

------ZZZzzzzzeeebbb------
                Tiba2 didepan saya muncul lelaki tua td, “Lho, Kakek yg td itu kan? mau apa lagi kek? mw bertanding dengan saya lg?”, “Sabar kisanak, gue ga akan ngapa2in eloh koq..” jawabnya. Aneh, kali ini sikapnya berbeda dgn td, beliau yg awalnya sangar, dan mengerikan, malah berubah ‘alay’ dan tidak tertatih2 seperti sebelumnya. “Apa ini mimpi?” gumam saya.

                “Kamu mengerti maksud kejadian tempo hari td?”
                “Maksudnya? gimana mw ngerti wong kakek saya tanya nyerang terus koq! Memangnya apa sih yg kakek inginkan?” ungkapku. Ia menghela nafas, “Anak muda… ternyata kamu masih belum sadar juga rupanya..” beliau tersenyum.
                “Maksud kakek?” saya menyela.
                “Begini kisanak, seringkali… dalam kehidupan, kita tidak sadar akan pentingnya merenungi ‘suatu pilihan’ yg dijalani, itulah sebabnya, mungkin Allah tidak segan2 memperingatkan hamba-Nya yg lupa dgn berbagai macam cobaan dan ujian agar hamba-Nya mengerti “APA YG TELAH DIA LAKUKAN SELAMA INI?” apakah dia berada dijalan yg lurus atau tersesat.”

                Allah berfirman, Katakanlah: "Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (azab) -Nya, jika kamu mengetahui? Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "(Kalau demikian), maka dari jalan manakah kamu ditipu?" Sebenarnya Kami telah membawa kebenaran kepada mereka, dan sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang yang berdusta.” (Al-Mu’minun 88-90)

                “Sejatinya, Allah sangat menyayangi hamba-Nya, itulah mengapa, perlu berbagai macam peringatan diturunkan kepada manusia yg lupa, jika perlu, berkali-kali! hingga ia sadar.. BAHWA IA TELAH LALAI DARI PERINTAH ALLAH. Inilah yg ingin kutunjukkan padamu duhai kisanak….,,,, kamu telah lupa akan hakikat ‘jalan hidup yg kau susuri’, maka dirimu harus disentakkan dengan jurus2 pamungkasku.” ungkap kakek.

                “Hmmm, saya masih bingungg..”
                Kakek tersebut melanjutkan bicaranya, “Hidup adalah pilihan bung, engkau yg sekarang adalah hasil dr pilihan2 hidup loe dimasa lalu, begitu juga, engkau di masa depan adl hasil dari pilihan hidup loe yg kan kau pilih nanti, iya…, betul, hidup adl pilihan & tetap Allah lah sebagai ‘penggenggamnya’. Tentunya, setiap pilihan perlu landasan yg benar, dan inilah perlunya engkau ketahui tujuan pilihan loe, sekarang gue tanya, tujuan hidup loe didunia apa kisanak?”

                “Emm, klo saya sih,,, ingin hidup dgn damai, nyaman, cita2 tercapai, muda foya2, tua kaya raya, mati masuk surga…, hhaha”
                “Salah anak muda, tujuan hidup kita didunia ini sudah dicantumkan dalam Al-Qur’an, “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya “mereka menyembah-Ku” (Adz-Dzariyat:56)” artinya, kita hidup, memang ditugaskn utk beribadah (menyembah) kpd Allah, maka bagaimanapun jalan yg kau pilih, berprinsiplah bahwa ‘ENGKAU MELAKUKANNYA SEMATA2 KARENA ALLAH SWT’, paham anak muda?

                “Ciyus? Gue harus bilang WOW gtu kek?!!” celetuk saya.
                Raut wajah kakek berubah, sepertinya ia marah dgn ketidakpedulian saya, “Apa cita-cita engkau?”, “Kalo saya sich kek pengen jadi Professor, Doktor, Dokter, Spesialis, xxxxxxxx Magister bla bla bla”, “APA YANG KAU CARI?” sela beliau. “Ya iyyaa lah kek, secara gtu kek, klo saya dapet gelar itu khan otomatis saya bisa cepet kaya, dihormati org, gampang nyari jod……”

                Bletakkk!! belum habis bicara, tiba2 kakek memukul saya, “Bodoh kau!!! rupanya kau belum sadar juga! Jika harta, jabatan, dan gelar YANG KAU CARI apa bedanya diri loe dengan lelaki biasa diluaran sana, HARTA itu pemberian Allah, Dia yg memberi, Dia pulalah yg mencegahnya, jika engkau taat pada-Nya, bukan suatu hal yg impossible “Seorang Tukang Bubur pun Naik Haji”, JABATAN juga anugerah Allah kisanak! Semua orang dimata Allah sama, tidak ada yg tinggi maupun direndahkan, tergantung keimanan & ketaqwaan hamba-Nya, GELAR?! Ohh, apalah artinya gelar yg kau impi2kan itu kisanak bila ‘batu nisan’mu nanti tertulis “Fulan bin Fulan 'saja' lengkap dgn tempat, tgl meninggal” sementara waktumu habis terbuang tuk mengejar dunia.” Seru kakek.

                Saya terdiam. “Tentang pasangan, APA YANG KAU CARI utk calon istrimu?”
                “Tentu saja kek, nyari yg cantik, pintar, kaya ra…y”. Gedebuk!! Bletak! “Hiaaa!! Tapak Naga! Watatauu,” Adududuh, kali ini hampir saja tulang rahang saya patah dibuatnya. Kali ini kakek benar2 geram krn sikap saya.

                “Dasar anak2! masih belum dewasa! msih saja engkau tak menegrti maksudku!, YANG KAU CARI dalam setiap pilihan seharusnya SEMATA2 KARENA ALLAH, sesuai dgn tujuan hidupmu td, maka sdh sepantasanya kriteria dari pasangan yg kau pilih nanti pun hrs sesuai dgn ‘apa yang Allah inginkan’. Begitu juga dengan PILIHAN HIDUP MU YANG LAIN, dalam organisasi, pekerjaan, pasangan, dll tanyakanlah pada dirimu APA YANG KAU CARI sebelum memutuskan, dan sesuaikah apa yg kau inginkan dengan TUJUAN HIDUP mu yg sdh digariskan, paham anak muda?!!” tegas kakek.

------ZZZzzzzzeeebbb------
                Belum sempat menjawab kalimat terakhir kakek, saya terbangun, dan ternyata, semua ini hanyalah mimpi.

Oya, ane sekalian promosi nih cuy, MK tgl 9 Mei 2013, daftarnya bisa ke ane, 20 ribu aje cuy, pasti mantap  euy!

4/10/2013

#Chapter One - PERTANYAAN MENDASAR DALAM KEHIDUPAN?



Bismillah…
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, tulisan ini gue mulai dengan sebuah pertanyaan kepada elo semuanya, *******Jreng2********* “Pernahkah Kamu… Duhai Adinda maupun Kakanda, berfikir tentang PERTANYAAN MENDASAR DALAM KEHIDUPAN? Jika jawabannya ‘yes’.. tentu gue tak ingin bermaksud menyinggung tulisan ini, lagipula apalah artinya sebuah “singgungan” jika tak menimbulkan efek yang berarti? (sesuatu banget bukan?). Tapi ternyata, oh, ternyata… Banyak dari kita semua, tidak sadar akan pentingya poin tersebut, bahkan tak peduli, iya….. tak peduli!


Maka, inilah yang mendasari gue untuk kembali mengingatkan kawan2 semuanya untuk kembali membuka pikiran, sembari mengekehkan pendirian gue jua di jalan yang.. (semoga) diridhai Allah ini.


Oke fren, seandainya nih…, elo menempatkan diri loe sebagai orang yang baru sembuh dari kecelakaan motor karena diri loe tak sengaja nabrak banci yang sedang nangkring diper 4 an jalan, ciyus elo digebukin, dan mengalami benturan keras dikepala. Nah, kemudian diri loe lupa akan eksistensi diri dan bahkan memori keseluruhan tubuh loe telah terhapus, saat membuka mata, tak pelak lagi bingunglah engkau duhai adinda kakanda, akan banyak sekali pertanyaan yang muncul dibenak engkau. Hal yang pertama kali engkau amati mungkin tubuhmu sendiri, kamu mengamati bagian2 yg engkau pikir milikmu, mengamati lingkungan sekitar, bingung dengan semuanya.


Untuk sejenak marilah kita menempatkan diri pada posisi tersebut, atau dengan bijaksana mengajukan beberapa PERTANYAAN MENDASAR pada diri kita sendiri? Apakah kita akan berusaha memahami siapakah diri kita? mengapa ada disini? mengapa kita harus ada dan apakah alasan semua ini harus ada? atau apakah kita akan dengan ringannya mengabaikan semua pertanyan tersebut dan hanya peduli tentang “BAGAIMANA AKU MENIKMATI HIDUP INI”? Tidakkah seharusnya PERTANYAAN MENDASAR yang muncul dibenak pikiran kita adalah:


-Siapa aku?
-Siapa yang menciptakanku, siapa yang menciptakan tubuhku yang sempurna ini?
-Siapa yang telah menciptakan seluruh Alam yang teratur dan luar biasa ini?
-Apakah yang Dia (Yang telah menciptakanku) inginkan dariku?
-Apa yang seharusnya kulakukan?

Satu2nya hal yang membuat kita menjadi ‘tidak bijaksana’ dalam memikirkan hal ini adalah karena kita telah berada di dunia ini dalam waktu yang lama. Kita tidak seperti orang yang gue analogikan tadi, yang benar2 lupa akan jati dirinya. Sudah banyak memori yang telah masuk di ruang pikiran kita, begitu banyak pengaruh, dari teman, keluarga, lingkungan. Sehingga, tak jarang kita “TIDAK PEDULI” terhadap poin2 mendasar itu.

Lalu, pertanyaan selanjutnya, apa yang mengingatkan kita? ketika kita lupa/tak sadar akan poin2 tersebut. Inilah fungsi Al-Qur’an yang memang merupakan pedoman n petunjuk hingga akhir zaman, dan hadits Rasulullah, yang memang tujuan diutusnya pun untuk menyadarkan umatnya yang sering lupa akan jati dirinya.

                Mengenai hal ini, coba kita perhatikan POIN2 berikut!

       Siapa yang menciptakan ku?  Siapa yang menciptakan tubuhku yang sempurna ini? Firman Allah: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.” (Al-’alaq: 1-2)
       Siapakah yang telah menciptakan bumi dan isinya ini?Firman Allah: Katakanlah: "Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika kamu mengetahui?“ Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah.“ Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak ingat?“ (Al-Mu’minun: 84-85)
       Apa tujuan aku diciptakan ? Firman Allah: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka “menyembah-Ku” (Adz-Dzariyat: 56)
       Siapa yang harus kusembah?  Siapa yang harus aku ta’ati?
(Zat) yang demikian itulah “Allah”, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia.  Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran? (Yunus: 3)
Hai orang-orang yang beriman, “taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.” Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (An-Nisa: 59)
       Agama apa  yang harus kupilih? Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah ISLAM (Ali-Imran : 19)
       Apa yang harus kulakukan dibumi ini? Rasulullah bersabda “Jadilah engkau didunia ini seperti orang asing, atau bahkan seperti orang yang sekedar lewat” (HR. Bukhari), maksudnya adalah, layaknya seorang musafir yang sedang mengembara ke suatu tempat, ia tidak ingin berdiam lama di tempat yang bukan rumahnya, ia tak menikmatinya, ia ingin bersegera kembali ketempat asalnya, home sweet home. Begitulah seharusnya seorang muslim, kita semua nantinya akan kembali ke tempat asal kita, akhirat kelak. Maka, seorang muslim akan menyadari bahwa mereka di dunia hanya sementara Mereka menyadari bahwa semua akan mereka tinggalkan, Mereka merindukan berkumpul kembali pada tempat asalnya.


Betul bukan??? sebetulnya akan sangat mudah bagi kita untuk menjawab PERTANYAAN MENDASAR tersebut, hanya saja kita malas untuk membaca, memahami, bahkan mengamalkan isi Al-Qur’an dan pesan2 Rasulullah SAW. Sehingga, layaknya ‘butiran debu’ yg terbang kesana-kemari, begitulah engkau nanti ketika lupa akan jati dirimu, tak peduli dgn aturan Allah, maksiat terus, mengejar dunia yg tak ada habisnya, dikasih cobaan dikit ngeyel, diberi nikmat bersyukur, de el el.


“I don’t care bung”, ahh.. ini adalah sebuah penyataan yang gue sayangkan, masalahnya, dirimu tak akan bisa lagi berkata2 seperti itu dihadapan Zat yang Maha Kuasa & dan Maha Adil di Yaumul Akhir nanti, ketika semua amalan2mu bahkan ‘pemikiran’ mu wahai teman…., pasti akan dipertanggungjawabkan.

Oya, ane sekalian promsosi nie cuy, 5 Mei 2013, MK ---->>>>>>