Wuuushhh..!!! Sekelebat bayangan melewati saya, “Ciaaaaatttt!!!, Jurus tendangan seribu bayangan!!!”, “Eiitss… “ dengan sigap saya menghindarinya, alangkah terkejutnya saya tiba2 ada serangan mendadak dari arah belakang. “Ada apa ini? Siapa yg berani2nya melancarkan jurus seperti ini?” Gumam saya. Menolehlah saya ke belakang dan rupanya ada seorang lelaki tua renta yg terlihat marah besar. “Ada apa gerangan engkau mendadak menyerangku kakek?!” ucap saya sambil menunjuk ke mukanya. Namun, bukannya menjawab, lagi2 ia mengarahkan sebuah pukulan dari depan, “Tinju Serigala!”. Bletakkk!! “Uaaa..” Saya terkena pukulannya, kakek ini tidak mencerminkan umurnya! dirinya yg nampak tua renta, penuh keriput, dan tidak bisa berjalan lagi malah bisa menggempurkan kekuatan sedahsyat itu.
“Apa
maksudmu tua Bangka?!!! Apa masalah loe?!!!” kali ini saya marah besar, tak
ayal lagi kakek ini membuat urat nadi saya menegang, tanpa alasan yg jelas, ia
hampir saja membunuh saya. “Gomu-Gomu-NooO…….” daaan nampaknya kakek itu akan
mengeluarkan jurus pamungkasnya, maka sebelum terkapar kalah, saya harus
melakukan tindakan, “Ini tidak bisa dibiarkan lg..” gerutu saya sambil memasang
kuda2, “KAAA-MEEE-HAAA-MEEEE-HAAAAA!!!!!!”, “DuuuAAAAARRR!!!” jurus kami
beradu, tak diduga2 kakek itu mampu menandingi ‘tenaga dalam’ saya, dan
akhirnya terlemparlah kami berdua ke arah yg berlawanan.
Masih
dalam keadaan 1/2 sadar, samar2 terlihat seseorg mendatangi saya, “Apppaa?!!!”
kakek itu masih hidup??!!! ingin rasanya bangkit kembali utk melawannya, tapi
apa daya, tenaga sdh habis terpakai untuk serangan tadi. “apa yg hrs
kulakukan?..” rintih saya. Kakek itu semakin mendekat, daaaaannn….
“Te..naa..ng
ki..ii..ss..aa..ann..aaaak…, ka..kee..k ti..da..k akan mem..buu..nuuh..mu”
ucapnya tertatih2.
Sejenak
ucapannya menenangkan saya yg panik. “Kaakk..eek, cuu..maan maau naa..nyaaa,
daaa..lam hii..duup app..aa yg kau caa..rii a..naak muu..da???” “Boofffh!”
setelah mengungkapkan beberapa kalimat aneh td, kakek tersebut menghilang..
Lhooo?! jgn2 kakkkeek itu… Hiiiiiii,,….
Dalam
kebingungan, setapak demi setapak saya berjalan pulang ke rumah, belum sempat
rasanya menangkap maksud dari perkataan sang kakek yg nyaris saja membunuh saya
td. “Klo dipikir2, mana ada seorg tua renta menyerang tanpa alasan yg jelas?
pasti ada sesuatu dibalik ini semua!” ungkap saya dlm hati. Kejadian ini membuat
hati tak tenang, setelah shalat isya berjama’ah, saya merebahkan diri ditempat
tidur, merenungkan kejadian td dan berharap ada petunjuk dari ini semua.
------ZZZzzzzzeeebbb------
Tiba2
didepan saya muncul lelaki tua td, “Lho, Kakek yg td itu kan? mau apa lagi kek?
mw bertanding dengan saya lg?”, “Sabar kisanak, gue ga akan ngapa2in eloh
koq..” jawabnya. Aneh, kali ini sikapnya berbeda dgn td, beliau yg awalnya
sangar, dan mengerikan, malah berubah ‘alay’
dan tidak tertatih2 seperti sebelumnya. “Apa ini mimpi?” gumam saya.
“Kamu mengerti
maksud kejadian tempo hari td?”
“Maksudnya?
gimana mw ngerti wong kakek saya tanya nyerang terus koq! Memangnya apa sih yg
kakek inginkan?” ungkapku. Ia menghela nafas, “Anak muda… ternyata kamu masih
belum sadar juga rupanya..” beliau tersenyum.
“Maksud kakek?”
saya menyela.
“Begini kisanak,
seringkali… dalam kehidupan, kita tidak sadar akan pentingnya merenungi ‘suatu pilihan’
yg dijalani, itulah sebabnya, mungkin Allah tidak segan2 memperingatkan
hamba-Nya yg lupa dgn berbagai macam cobaan dan ujian agar hamba-Nya mengerti
“APA YG TELAH DIA LAKUKAN SELAMA INI?” apakah dia berada dijalan yg lurus atau
tersesat.”
Allah berfirman, “Katakanlah: "Siapakah yang di tangan-Nya berada
kekuasaan atas segala sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang
dapat dilindungi dari (azab) -Nya, jika kamu mengetahui? Mereka akan menjawab:
"Kepunyaan Allah." Katakanlah: "(Kalau demikian), maka dari
jalan manakah kamu ditipu?" Sebenarnya Kami telah membawa kebenaran kepada
mereka, dan sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang yang berdusta.”
(Al-Mu’minun 88-90)
“Sejatinya, Allah sangat menyayangi hamba-Nya, itulah
mengapa, perlu berbagai macam peringatan diturunkan kepada manusia yg lupa,
jika perlu, berkali-kali! hingga ia sadar.. BAHWA IA TELAH LALAI DARI PERINTAH
ALLAH. Inilah yg ingin kutunjukkan padamu duhai kisanak….,,,, kamu telah lupa
akan hakikat ‘jalan hidup yg kau susuri’, maka dirimu harus disentakkan dengan
jurus2 pamungkasku.” ungkap kakek.
“Hmmm,
saya masih bingungg..”
Kakek
tersebut melanjutkan bicaranya, “Hidup adalah pilihan bung, engkau yg sekarang
adalah hasil dr pilihan2 hidup loe dimasa lalu, begitu juga, engkau di masa
depan adl hasil dari pilihan hidup loe yg kan kau pilih nanti, iya…, betul,
hidup adl pilihan & tetap Allah lah sebagai ‘penggenggamnya’. Tentunya, setiap pilihan perlu landasan yg benar,
dan inilah perlunya engkau ketahui tujuan pilihan loe, sekarang gue tanya,
tujuan hidup loe didunia apa kisanak?”
“Emm,
klo saya sih,,, ingin hidup dgn damai, nyaman, cita2 tercapai, muda foya2, tua
kaya raya, mati masuk surga…, hhaha”
“Salah
anak muda, tujuan hidup kita didunia ini sudah dicantumkan dalam Al-Qur’an, “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya “mereka menyembah-Ku” (Adz-Dzariyat:56)” artinya, kita
hidup, memang ditugaskn utk beribadah (menyembah) kpd Allah, maka bagaimanapun
jalan yg kau pilih, berprinsiplah bahwa ‘ENGKAU MELAKUKANNYA SEMATA2 KARENA
ALLAH SWT’, paham anak muda?
“Ciyus?
Gue harus bilang WOW gtu kek?!!” celetuk saya.
Raut
wajah kakek berubah, sepertinya ia marah dgn ketidakpedulian saya, “Apa
cita-cita engkau?”, “Kalo saya sich kek pengen jadi Professor, Doktor, Dokter,
Spesialis, xxxxxxxx Magister bla bla bla”, “APA YANG KAU CARI?” sela beliau. “Ya
iyyaa lah kek, secara gtu kek, klo saya dapet gelar itu khan otomatis saya bisa
cepet kaya, dihormati org, gampang nyari jod……”
Bletakkk!! belum
habis bicara, tiba2 kakek memukul saya, “Bodoh kau!!! rupanya kau belum sadar
juga! Jika harta, jabatan, dan gelar YANG KAU CARI apa bedanya diri loe dengan
lelaki biasa diluaran sana, HARTA itu pemberian Allah, Dia yg memberi, Dia
pulalah yg mencegahnya, jika engkau taat pada-Nya, bukan suatu hal yg impossible “Seorang Tukang Bubur pun
Naik Haji”, JABATAN juga anugerah Allah kisanak! Semua orang dimata Allah sama,
tidak ada yg tinggi maupun direndahkan, tergantung keimanan & ketaqwaan
hamba-Nya, GELAR?! Ohh, apalah artinya gelar yg kau impi2kan itu kisanak bila
‘batu nisan’mu nanti tertulis “Fulan bin Fulan 'saja' lengkap dgn tempat, tgl
meninggal” sementara waktumu habis terbuang tuk mengejar dunia.” Seru kakek.
Saya terdiam. “Tentang
pasangan, APA YANG KAU CARI utk calon istrimu?”
“Tentu saja kek,
nyari yg cantik, pintar, kaya ra…y”. Gedebuk!! Bletak! “Hiaaa!! Tapak Naga!
Watatauu,” Adududuh, kali ini hampir saja tulang rahang saya patah dibuatnya.
Kali ini kakek benar2 geram krn sikap saya.
“Dasar anak2!
masih belum dewasa! msih saja engkau tak menegrti maksudku!, YANG KAU CARI
dalam setiap pilihan seharusnya SEMATA2 KARENA ALLAH, sesuai dgn tujuan hidupmu
td, maka sdh sepantasanya kriteria dari pasangan yg kau pilih nanti pun hrs
sesuai dgn ‘apa yang Allah inginkan’. Begitu juga dengan PILIHAN HIDUP MU YANG
LAIN, dalam organisasi, pekerjaan, pasangan, dll tanyakanlah pada dirimu APA
YANG KAU CARI sebelum memutuskan, dan sesuaikah apa yg kau inginkan dengan
TUJUAN HIDUP mu yg sdh digariskan, paham anak muda?!!” tegas kakek.
------ZZZzzzzzeeebbb------
Belum sempat
menjawab kalimat terakhir kakek, saya terbangun, dan ternyata, semua ini
hanyalah mimpi.
Oya, ane sekalian promosi nih cuy, MK tgl 9 Mei 2013, daftarnya bisa ke ane, 20 ribu aje cuy, pasti mantap euy!