About this blog..

Total Tayangan Halaman

Menu

1/10/2012

Sebuah Kisah Klasik Untuk Masa Depan...



                Saya sebenarnya tak ingin menulis masalah ini, tapi akhirnya saya sadar bahwa harus ada yg saya sampaikan. Sebuah persahabatan, kalo mengingat kata tersebut saya teringat Hatake Kakashi yg pernah ngomong “manusia yg tidak taat pada aturan adalah sampah, tapi yg tidak peduli terhadap sesamanya lebih buruk daripada sampah”. Ya bagi saya persahabatan adalah sebuah kepedulian dan karena kepedulian tersebut saya menuliskan catatan ini.

                Ah... ngapain saya harus berpanjang kata, bikin lama. Toh semuanya berjalan dengan cepat, termasuk hari2 yg saya jalani. Termasuk sahabat2 yg mewarnai hidup ini. Rasanya baru kemarin saya dan teman2 diberi amanat oleh guru2 SD kami mengelola perpustakaan sekolah kami, tapi sekarang saya telah kehilangan mereka, semua yg tiada kabar berita. Rasanya baru kemarin saya nongkrong ngabisin bosan di pojok perpus MTsN, trus kabur pas jam pelajaran kosong, itupun gak langsung pulang, tapi nongkrong di lapangan bola., ngapain? Main layang2, kelereng, & main bola lah... Namanya juga masa kecil, tapi sekarang ketika ketemu mereka semua sudah berubah, sudah lebih dewasa.

                Rasanya juga baru kemarin saya duduk di bangku SMA, Tapi sekarang ketika menatap foto kami sesudah lulus, saya selalu berseru dalam hati, kalian sekarang ada dimana? Lagi apa ya? Dan heninglah hati. Rasanya baru saja kita melewati hari-hari bersama, berusaha & berjuang menggapai mimpi kita. Dan rasanya baru kemarin kaki ini melangkah di sebuah gerbang bernama Perguruan Tinggi FK UNLAM. Baru kemarin saya bercanda dengan teman2 sesama Maba pas OSPEK P2B, bersama2 mengasah sebuah idealisme, hingga merencanakan sebuah masa depan. 

                “Many people will walk in and out of your life. But only true friends leave their footprints in your heart.” Kalo ini mah kata openmind, tapi ada benarnya juga. Makanya saya tulis ulang di sini (bilang aja nyontek). Ya.. sebuah kisah klasik untuk masa depan, kata lagunya Sheila on7. 

                Dan bicara masalah kisah klasik (saya tidak berharap dia hanya jadi kisah klasik) saya jadi teringat dengan KSI Al Furqan dan FKKSI, khususnya para individu di dalamnya. Saya pikir usia setahun merupakan salah satu fase usia dini, jalan didepan masih panjang, masih ada kesempatan tuk berkembang, dan yang pasti jangan sampai layu sebelum berkembang. Entahlah, saya tidak bisa menyalahkan siapapun karena saya lebih suka menyalahkan diri saya sendiri yg tak bisa berbuat apapun (hanya omong doang). Bagi saya KSI Al Furqan, FKKSI, & MD tidak hanya sekedar ajang ngumpul, dan sekedar bikin acara rame2. ia adalah cita-cita, ia adalah sebuah amanat yg telah disematkan pada setiap pundak kita.

                Yg ingin saya sampaikan adalah tanggung jawab moral kita ketika harus memegang amanah dakwah. Saya tahu saya memiliki banyak kekurangan dan tidak pantas berbicara di atas. Tapi bagaimanapun kondisi kita, saya selalu berharap kita bisa tetap profesional dalam mengelola dakwah. Profesional disini gak harus dengan bikin acara besar tapi kemudian gak ada follow up. Bikin acara besar sih oke saja tapi yg lebih penting ada kesinambungan sehingga dakwah tidak hanya terus bernafas tapi bisa berkembang dan semakin dewasa. Dan cara2 sederhana pun bisa dipakai. Diskusi ringan di kantin sekolah atau lapangan olahraga hingga bikin bulletin sederhana. Prinsip do it your self pun bisa digunakan. Karena kapan lagi kalo bukan hari ini, dimana lagi kalo bukan disini, dan siapa lagi kalo bukan kita.

                Terakhir ingin saya sampaikan sebuah pesan. Terutama untuk diri saya sendiri dan juga untuk mereka yg saat ini sedang memegang amanah dakwah dimanapun. Kita semua tau bahwa setiap kita pasti memiliki perbedaan. Kita semua pasti memiliki kelemahan2 yg menghambat laju dakwah. Tapi itu semua pasti tertutupi dengan kelebihan yg kita punyai dan juga kerjasama kita dengan sesama kita di jalan dakwah.

                Saya jadi teringat kisah di komik Naruto, ketika Shikamaru gagal melaksanakan misi dan menyebabkan kawan2nya terluka. Ia menangis, tapi oleh ayahnya ia dianggap bukan laki-laki kalo hanya bisa menangis. “Mulai sekarang kamu harus melatih dirimu sendiri, kamu harus kuat, hingga suatu saat kamu bisa melindungi kawanmu. “

Orang Bilang Utopis
Kami Bilang Realistis
Orang Bilang Percuma
Kami Bilang Cita-cita
Orang Bilang Berat
Kami Bilang Nikmat
Orang Menganggap Lucu
Kami Anggap Kerja Bermutu
My Life, My Choice

(agent0fchange92)

2 komentar:

geosadianta mengatakan...

ghirohnya masih setinggi langit yaa, dimaklumi karena masih mahasiswa

Unknown mengatakan...

Hhaha, memang sudah seharusnya kan mba, sebagai seseorang yg bekerja dlm keprofesian pun seharusnya lebih semangat lagi