About this blog..

Total Tayangan Halaman

Menu

1/17/2011

Ketika CINTA Ber’dzikir’ (KCB)...



            Konon, Di suatu “Program Studi” dalam suatu fakultas, dari sekian banyak mahasiswa, hiduplah dua orang pria dan satu wanita. Mereka bertiga terlibat permainan cinta yang sangat rumit. Dua orang pria ini mencintai satu wanita yang sama. Mereka berdua selalu bersaing untuk mendapatkan hati wanita tersebut. Kenapa? Ya.. karena wanita tersebut bisa dibilang merupakan idola di angkatannya (Emmh.. bs dibilang bunganya lah…). Pria yang pertama mempunyai banyak kelebihan. Dia seorang anak band, ganteng, gagah, kaya, cool, berwibawa, daaan semuaa ke’keren’an ada pada dirinya.. pokoknya superstar jg lah…. Pria yang kedua orangnya kumel, lusuh, lecek, jerawatan, miskin, jUEELeK nya minta ampun.. Pokoknya semua ke’jelek’an ada pada dirinya, tapi.. dia adalah tipe orang yang tidak mudah menyerah.

            Nah.. Pertama kalinya sang wanita jatuh cinta nih.. kepada sang superstar tadi. Mereka saling suka, saling perhatian, & sama-sama saling mencintai. Namun, sang pria satunya karena saking cintanya dia kepada wanita tadi, dia rela melakukan apapun demi mewujudkan cintanya, dia rela “jatuh bangun” berkali2, rela ikut2an program ketik REG (spasi) AURA, ikut2an reality show “Terhemek-hemek”, dan kegagalan pun terus2an menimpanya, sampai dukun pun dijadikannya alternatif (…ckckck). Terjadilah keragu2an dalam hati wanita tadi. Dia bingung untuk memilih siapa yang pantas menjadi pendampingnya. Hingga dia adakan sayembara bahwa siapa yang bisa membuatkannya Perahu besar & canggih seperti TITANIC dalam satu hari yaitu hari yang malamnya Jum’at kliwon dengan durasi: mulai dari terbit fajar  hingga terbenamnya matahari ( -_- ..Ckckck) dialah yang pantas mendapat predikat “sang pujaan hati” dari wanita tadi. Dua orang pria itu pun berusaha sekeras mungkin. Namun, siang harinya setelah wanita tadi melakukan pembayaran Iuran untuk semester II di Bank BNI UNLAM Cabang Banjarmasin, dia tidak sengaja berpapasan dengan seorang pria yang shaleh, berwibawa, & baik hati di depan mesjid kampus. Mereka saling kagum, jatuh cinta, melaksanakan akad nikah, dan hidup bahagia selamanya. THE END.

Pembaca          : Koq aneh….???
Penulis             : Apanya?
Pembaca          : Ga nyambung ceritanya..
Penulis             : Emang..
Pembaca          : Hubungannya sama judul tulisannya?
Penulis             : Ngga ada..
Pembaca          : Ihhhh.. dasar gaje..
                          tapi….. saya suka…. ^^   ya ampuuun.. tanda tangannya doong…
Penulis             : Oo.. boleh.. Silahkan.. (mengambil spidol & novel bergambar “si penulis” dengan gayanya yg stay cool)

Ketika CINTA Ber’dzikir’ (KCB)
Assalamu’alaikum Wr.wb.
(Mencoba memplesetkan judul buku dari novel terkenal Ketika Cinta Ber’tasbih’.. Apa? Ga ada bedanya..? terserah si penulis dong..,yg buat jg sy.. mau saya tulis Ketika Cinta Bermain Layang-layang jg terserah sy..)

Ahhh, sebenarnya cinta itu apa, sih?

        Saya yakin tentu banyak di antara kalian yang melontarkan statement atau teori-teori handal untuk menjawab pertanyaan ini. Tapi apa kalian yakin jawaban itu yang paling benar? Soalnya, dari zamannya Meganthropus Paleo Javanicus (paleolithikum) sampai sekarang, atau mungkin sampai kiamat nanti, teori-teori definisi cinta tak akan ada habisnya. Mengapa?? Karena cinta itu relatif! Ia bukanlah “pernyataan”. Dalam logika matematika, sebuah kalimat disebut pernyataan apabila sesuai parameter benar atau salah. Misal, 2 x 2 = 4 (benar). Bumi itu bentuknya trapesium (salah). “Yg nulis” ini keren, gagah, & cool (eitss, entar dulu.. Bisa jadi 85% akhwat di dunia ini menyatakan itu benar, tapi belum tentu sisanya mengatakan sebaliknya..).
        Jadi, kalimat yang dibumbuhi kata sifat, seperti baik, ganteng, bagus, jelek, dan lain sebagainya, bukanlah pernyataan. Hal ini karena kata tersebut tidak bisa dikatakan benar atau salah. Bisa jadi saya mengatakan Fulan baik, tapi belum tentu kalian sependapat, kan? sama saja dengan cinta. Ia tak terdefinisikan. Ia relatif. Ia ibarat bentuk air yang selalu berubah mengikuti mediumnya. Itulah yang menyebabkan teori definisi tentang cinta tak akan ada habisnya.

Jadi, apa itu “C.I.N.T.A”? Lagunya abang haji Rhoma Irama,, (masa sih..? -_-)
CINTA?? Hmmh.. Yaaaa, gituu deh…  

Jenis-jenis cinta? Emang ada ya? 

       Ada dong! p = P/g.h atau p = m/V, p=rho  (…???). Sebagai seorang yang beriman (ceilee..), kita harus tahu nih jenis dan dari mana cinta itu berasal, biar gak salah dalam menggunakannya. Emang penting? Ya iya dong! Kenapa? Ya.., karena cinta itu ibarat sebuah atom energi. Jika disalahgunakan, ia akan menjadi nuklir penghancur yang sangat dahsyat! Tapi jika digunakan sebagaimana fitrahnya, ia dapat menjadi PITC (Pembangkit Iman Tenaga Cinta) Emangnya hnya PLTA aja yg ada pembangkitnya, owh.. tdk bisaaa.. iman jg ada.. yang manfaatnya tiada kira. Nah loh… mantap, kan?

     Secara global, cinta itu ada dua. Pertama, cinta kepada Allah SWT. Yang ini asalnya dari iman. Orang-orang biasa menyebutnya sebagai mahabbatullah, cinta kepada Allah SWT. Cinta ini adalah yang paling fundamental dan hakiki. Cinta Yang Maha Cinta yg dpt memberikan energi positif tak habis-habis. Kedua, cinta kepada selain Allah SWT. Ini asalnya dari nafsu. Tenang aja, nafsu itu juga fitrah kok. Asal jangan berlebihan, apalagi melebihi cinta kepada-Nya. Kenapa? Karena itu sama saja dengan syirik! Syirik adalah menduakan Allah SWT atas apa pun. Jadi kalau cinta kita kepada selain Allah SWT melebihi cinta kita kepada-Nya, itu artinya SYIRIK.

Kenalan dengan cinta yuk! Mau? Mau? Mau?

      Cinta itu apa sih?!! Udah dibilang dari td, cinta itu tdk dpt didefinisikan. Namun bukan berarti ia sulit untuk dikenal. Ia dapat diidentifikasi lewat tanda-tandanya. Mau tau? Nih, ada tujuh tandanya. Oh iya, biar gampang, kita coba bandingkan dengan fenomena pacaran, SETUJU?!! Hrs setuju pokoknya… (maksa ya.. terserah saya dong..)

 1. Dzikir (ingat)
Ingat Allah SWT kapan pun dan di mana pun. Baik suka maupun duka. Coba deh bayangin, kalau sedang pacaran, yang ada di otak pasti si doi terus kan. Nah, kalau abis pacaran, trus tiba-tiba kita dipanggil Yang Maha Kuasa dalam keadaan otak sedang dipenuhi si doi, gimana tuh hasilnya? “Mau Dibawa Kemana” di akhirat kelak?? Sementara kalau kita ditanya “Mau masuk surga atau neraka anak-anaaak…? kita semua serentak menjawab, “SURGA!!!”   hedehhh.. -_-

  2. I’jab (mengagumi)

       Kagum artinya merasa tidak ada kejelekan sedikit pun pada objek yang dikagumi. Sedangkan siapakah yang Maha Sempurna dan yang Maha Tidak Ada Kekurangan? Sudah pasti Allah SWT kan. Tapi coba bayangin deh, misal kita sedang pacaran, di mata kita pasti si doi gak ada ‘lecet’nya. Biar org2 bilang sebaliknya jg, tetep aje pokoknya di mata kita dia yang paling oke deh, Iya nggak? Ayooo.. Ngakuuu!

 3. Ridho (rela)

       Orang kalau udah cinta, mau diapain aja rela deh! Iya nggak? Dalam pacaran, kalau si doi mukul, itu namanya pukulan cinta. Kalau si doi marah, itu artinya marah krn cinta., Klo si doi KENTUT... Itu namanya.. (#$%@&^*/?…-_-“) Dan… bla-bla-bla. Gak ada habisnya deh.. Intinya, apa yang dilakukan dan diputuskan oleh si doi, disambut dengan kerelaan yang luar biasa. Tapi sebaliknya nih, giliran Allah SWT kasih ujian sedikit aje, misalnya dompet hilang, kita rasanya “ ‘Gusar’ Setengah Mati”,, ke mana-mana bawaannya senewen, bibir tdk simetris, nyalah2in org, bahkan sampai dgn Allah SWT bilang ky gni, “Ya Allah.. Mengapa kau berikan aku cobaan seberat ini..?!”Giliran dikasih nikmat malah lupa bersyukur. Cekaceka.Naudzubillah.

 4. Tadhiyah (pengorbanan)

        Dalam pacaran, terdapat kalimat klasik, “Apa sih yang nggak buat kamu? Percaya deh, ku kan selalu ada untukmu. Bahkan, jk hrs.. ke gunung akan kudaki, ke laut pun kan kuselami, klo tdk percaya belahlah dadaku sayang.. ‘I love u beibeh’ *alay.... #$%@&^*/?” *Tiiit.. Tapi giliran untuk Allah SWT, kita malah ogah-ogahan. Disuruh sholat aja malas-malasan. Disuruh dakwah, entar-entaran. Kalau cinta sama Allah SWT, mestinya kita niatkan dalam diri, “Apa sih yang enggak buat Allah SWT?” Betul, betul, betul…

 5. Khouf (takut)

      Cinta kepada Allah SWT membuat kita takut. Takut kalau jauh dari Allah SWT, takut kalau amal ibadah kita ditolak oleh Allah SWT, takut Allah SWT mencampakan kita, dan lain sebagainya. Tapi dalam pacaran, SEMUA BERUBAH. Takut kalau diTOLAK, diPUTUSIN, diCUEKIN, daaan bla-bla-bla. Haduuuh, gak ada abisnya deh…...

 6. Roja’ (harap)

        Nah, yang ini gak jauh beda sama khouf. Cinta kepada Allah SWT akan membuat kita berharap dan menggantungkan diri pada-Nya. Senantiasa memohon pertolongan kepada-Nya, berharap Allah SWT menerima amal-amal kita, de es be. Intinya ada rasa kebutuhan dan ketergantungan diri kita kepada-Nya. Sementara kalau cinta selain kepada-Nya, kita cenderung berharap pada dunia ketimbang pada-Nya. Ex: “Aku ‘harap’ kita bs berdua selamanya cintaku…,” “Tuhan.. berikanlah aku hidup.. 1x lagi utk bs bersamanya..”(Udah minta dihidupin, pengen berbuat dosa lg.. Hedeh.. -_-“) Kalau sudah begini, APA KATA DUNIIAA?!!

 7. To’at (taat/patuh)

       Orang kalau udah cinta, mau diapain juga nurut-nurut aje. Disuruh beliin makanan, nurut. Disuruh ngerjain tugas, nurut. Disuruh lari2 di FK dari dedung farma ke gedung fisio, & memutari gedung utama sebanyak ‘tujuh kali’ jg….. (…… -_-“) Disuruh begini, nurut. Disuruh begitu, juga nurut. Ada istilah, “ini bukti cintaku kpd mu...” Gak perlu dipikir yang diminta logis atau tidak, yang penting si doi minta, kita harus patuh. Hedehh, lagi-lagi yang begini nih yang NGACO bin Haji lebay (alm).

        Sementara di sisi lain, kita mengaku orang beriman yang cinta kepada Allah SWT. Lantas sudahkah kita membuktikan cinta kita pada-Nya dengan kepatuhan dan ketakwaan? Nah, apakah sdh bener orientasi kita pada ketujuh tanda-tanda cinta ini? Kalau belum, yuk latihan dan sungguh-sungguh mencintai-Nya. Karena CINTA itu… memBIASAkan yang BENAR, & bukan memBENARkan yang BIASA..

            Trus, apakah kita gak boleh cinta sama sekali dengan selain-Nya? wuihh.. Kata siapa? Boleh koq.. kt boleh mencintai orang tua, isteri, anak, harta, dan lainnya, asal tidak melebihi, apalagi menjauhkan diri kita dari Allah SWT. Satu hal yang penting untuk diingat, cinta itu harus diikuti dengan tanggung jawab. Jangan bilang ‘CINTA’ jk belum siap bertanggung jawab. Maka, fenomena pacaran adalah bukti konkret cinta (sesaat) yang tidak diikuti tanggung jawab. Kenapa? Karena sebagai seorang Muslim, tanggung jawab cinta kepada orang yang bukan muhrim adalah dengan menikah, bukan dengan pacaran.

Pembaca     : Selain pacaran apa aja lagi yg ga boleh ‘ketika cinta datang menyapa’ ??

Penulis    : Hmmh.. Sahabatan (bilangnya sih sahabatan aja…, demi menghindari status “pacaran” padahal prakteknya ya sama aja..,) TTM, HTS, Menghayal Jorok, Baca Novel Romantis, Curhat.

Pembaca   : Curhat ? Maksudnya?

Penulis     :Emm... terkadang orang yg dilanda “CINTA” suka cerita2 yang ga ada manfaatnya dengan teman2nya, bahkan lebih banyak mudharatnya, nah.. yg dikhawatirkan adalah kita malah menceritakan cerita yg ga bagus2nya tentang org lain, ghibah kan namanya, bahkan jika itu tdk benar. Berarti “Ha Dzihi Fitnah..” *Fahri AAC mode on

Pembaca  : Waduh.. Koq saya kena banget yach.. apalagi curhat itu,, ngga sama teman, di status FB pun sering saya jadikan tempat curhat, Ya Allah.. Ampunilah hamba-Mu ini.. terima kasih penulis.. Hiks2..

Org protes: Tapi kan, dengan pacaran kita bisa memilih2 apakah si “Dia” cocok dijadikan pasangan seumur hidup? Kan ada kata2 bahwa hidup itu adalah pilihan, “Life Is Choice”, sewaktu training dgn ust. Felix Shiaw kan ada dibilang seperti itu, anda tidak memperhatikan ya..? 

Penulis     :(Sudah salah.., berdalil pula… -_-) Dasar kamu ini, kalau mau memilih2 mulai dari sekarang dong, tentukan yg mana yg bener2 “click” di hati, ngga perlu dgn pacaran kan.

Org protes: Lalu bagaimana bisa tanpa pacaran tapi kita sangat mencintai  seseorang dan belum siap untuk menikah ?!!!

Penulis    : KHITBAH!! Lebih jujur, lebih bersih, lebih hemat, lebih terarah, lebih asyik… Dan halal.

Org protes: KHITBAH? Apa tuh?!!

Penulis   :Khitbah itu kita datang menemui orang tua dari wanita yg dicintai terus kita nyatakan bahwa kita berniat serius dengannya namun untuk menikah masih perlu persiapan. Nah, seorang wanita yg telah di “KHITBAH” dia tidak boleh di khitbah ataupun dilamar lagi oleh orang lain kecuali ada syarat2/persetujuan tertentu dr masing2 pihak, tapi tetep.. ini hanya perjanjian saja, kan kita takut sang wanita diambil org lain aja bukan? praktek berdua2an, pegang2an, jalan2, dsb masih ga boleh.. AWAS LO..!!

Org protes: Ooooooooooooowwh…. 

          Ya udah deh, cukup sekian dan terima kasih. Semoga pembicaraan kita tentang cinta kali ini dapat memberi manfaat positif dan menjadikan kita hamba-Nya yang penuh cinta kepada-Nya, serta istiqomah dalam membuktikan cintanya. Kritik & saran tdk diterima. PROTES lagi?!! (waduh.. maksa amat ya.. terserah sy dong, yg nulis siapa? Hayoo..) Akhirul kalam. Wassalamu’alaikum Wr. wb. 


            Konon, Di suatu “Program Studi” dalam suatu fakultas, dari sekian banyak mahasiswa, hiduplah dua orang pria dan satu wanita. Mereka bertiga terlibat permainan cinta yang sangat rumit. Dua orang pria ini mencintai satu wanita yang sama. Mereka berdua selalu bersaing untuk mendapatkan hati wanita tersebut. Kenapa? Ya.. karena wanita tersebut bisa dibilang merupakan idola di angkatannya (Emmh.. bs dibilang bunganya lah…). Pria yang pertama mempunyai banyak kelebihan. Dia seorang anak band, ganteng, gagah, kaya, cool, berwibawa, daaan semuaa ke’keren’an ada pada dirinya.. pokoknya superstar jg lah…. Pria yang kedua orangnya kumel, lusuh, lecek, jerawatan, miskin, jUEELeK nya minta ampun.. Pokoknya semua ke’jelek’an ada pada dirinya, tapi.. dia adalah tipe orang yang tidak mudah menyerah.
            Nah.. Pertama kalinya sang wanita jatuh cinta nih.. kepada sang superstar tadi. Mereka saling suka, saling perhatian, & sama-sama saling mencintai. Namun, sang pria satunya karena saking cintanya dia kepada wanita tadi, dia rela melakukan apapun demi mewujudkan cintanya, dia rela “jatuh bangun” berkali2, rela ikut2an program ketik REG (spasi) AURA, ikut2an reality show “Terhemek-hemek”, dan kegagalan pun terus2an menimpanya, sampai dukun pun dijadikannya alternatif (…ckckck). Terjadilah keragu2an dalam hati wanita tadi. Dia bingung untuk memilih siapa yang pantas menjadi pendampingnya. Hingga dia adakan sayembara bahwa siapa yang bisa membuatkannya Perahu besar & canggih seperti TITANIC dalam satu hari yaitu hari yang malamnya Jum’at kliwon dengan durasi: mulai dari terbit fajar  hingga terbenamnya matahari ( -_- ..Ckckck) dialah yang pantas mendapat predikat “sang pujaan hati” dari wanita tadi. Dua orang pria itu pun berusaha sekeras mungkin. Namun, siang harinya setelah wanita tadi melakukan pembayaran Iuran untuk semester II di Bank BNI UNLAM Cabang Banjarmasin, dia tidak sengaja berpapasan dengan seorang pria yang shaleh, berwibawa, & baik hati di depan mesjid kampus. Mereka saling kagum, jatuh cinta, melaksanakan akad nikah, dan hidup bahagia selamanya. THE END.

Pembaca          : Koq aneh….???
Penulis             : Apanya?
Pembaca          : Ga nyambung ceritanya..
Penulis             : Emang..
Pembaca          : Hubungannya sama judul tulisannya?
Penulis             : Ngga ada..
Pembaca          : Ihhhh.. dasar gaje..
                          tapi….. saya suka…. ^^   ya ampuuun.. tanda tangannya doong…
Penulis             : Oo.. boleh.. Silahkan.. (mengambil spidol & novel bergambar “si                                                     penulis” dengan gayanya yg stay cool)

Ketika CINTA Ber’dzikir’ (KCB)
Assalamu’alaikum Wr.wb.
(Mencoba memplesetkan judul buku dari novel terkenal Ketika Cinta Ber’tasbih’.. Apa? Ga ada bedanya..? terserah si penulis dong..,yg buat jg sy.. mau saya tulis Ketika Cinta Bermain Layang-layang jg terserah sy..)

Ahhh, sebenarnya cinta itu apa, sih?

        Saya yakin tentu banyak di antara kalian yang melontarkan statement atau teori-teori handal untuk menjawab pertanyaan ini. Tapi apa kalian yakin jawaban itu yang paling benar? Soalnya, dari zamannya Meganthropus Paleo Javanicus (paleolithikum) sampai sekarang, atau mungkin sampai kiamat nanti, teori-teori definisi cinta tak akan ada habisnya. Mengapa?? Karena cinta itu relatif! Ia bukanlah “pernyataan”. Dalam logika matematika, sebuah kalimat disebut pernyataan apabila sesuai parameter benar atau salah. Misal, 2 x 2 = 4 (benar). Bumi itu bentuknya trapesium (salah). “Yg nulis” ini keren, gagah, & cool (eitss, entar dulu.. Bisa jadi 85% akhwat di dunia ini menyatakan itu benar, tapi belum tentu sisanya mengatakan sebaliknya..).
        Jadi, kalimat yang dibumbuhi kata sifat, seperti baik, ganteng, bagus, jelek, dan lain sebagainya, bukanlah pernyataan. Hal ini karena kata tersebut tidak bisa dikatakan benar atau salah. Bisa jadi saya mengatakan Fulan baik, tapi belum tentu kalian sependapat, kan? sama saja dengan cinta. Ia tak terdefinisikan. Ia relatif. Ia ibarat bentuk air yang selalu berubah mengikuti mediumnya. Itulah yang menyebabkan teori definisi tentang cinta tak akan ada habisnya.

Jadi, apa itu “C.I.N.T.A”? Lagunya abang haji Rhoma Irama,, (masa sih..? -_-)
CINTA?? Hmmh.. Yaaaa, gituu deh…  

Jenis-jenis cinta? Emang ada ya? 

       Ada dong! p = P/g.h atau p = m/V, p=rho  (…???). Sebagai seorang yang beriman (ceilee..), kita harus tahu nih jenis dan dari mana cinta itu berasal, biar gak salah dalam menggunakannya. Emang penting? Ya iya dong! Kenapa? Ya.., karena cinta itu ibarat sebuah atom energi. Jika disalahgunakan, ia akan menjadi nuklir penghancur yang sangat dahsyat! Tapi jika digunakan sebagaimana fitrahnya, ia dapat menjadi PITC (Pembangkit Iman Tenaga Cinta) Emangnya hnya PLTA aja yg ada pembangkitnya, owh.. tdk bisaaa.. iman jg ada.. yang manfaatnya tiada kira. Nah loh… mantap, kan?
     Secara global, cinta itu ada dua. Pertama, cinta kepada Allah SWT. Yang ini asalnya dari iman. Orang-orang biasa menyebutnya sebagai mahabbatullah, cinta kepada Allah SWT. Cinta ini adalah yang paling fundamental dan hakiki. Cinta Yang Maha Cinta yg dpt memberikan energi positif tak habis-habis. Kedua, cinta kepada selain Allah SWT. Ini asalnya dari nafsu. Tenang aja, nafsu itu juga fitrah kok. Asal jangan berlebihan, apalagi melebihi cinta kepada-Nya. Kenapa? Karena itu sama saja dengan syirik! Syirik adalah menduakan Allah SWT atas apa pun. Jadi kalau cinta kita kepada selain Allah SWT melebihi cinta kita kepada-Nya, itu artinya SYIRIK.

Kenalan dengan cinta yuk! Mau? Mau? Mau?

      Cinta itu apa sih?!! Udah dibilang dari td, cinta itu tdk dpt didefinisikan. Namun bukan berarti ia sulit untuk dikenal. Ia dapat diidentifikasi lewat tanda-tandanya. Mau tau? Nih, ada tujuh tandanya. Oh iya, biar gampang, kita coba bandingkan dengan fenomena pacaran, SETUJU?!! Hrs setuju pokoknya… (maksa ya.. terserah saya dong..)

 1. Dzikir (ingat)
Ingat Allah SWT kapan pun dan di mana pun. Baik suka maupun duka. Coba deh bayangin, kalau sedang pacaran, yang ada di otak pasti si doi terus kan. Nah, kalau abis pacaran, trus tiba-tiba kita dipanggil Yang Maha Kuasa dalam keadaan otak sedang dipenuhi si doi, gimana tuh hasilnya? “Mau Dibawa Kemana” di akhirat kelak?? Sementara kalau kita ditanya “Mau masuk surga atau neraka anak-anaaak…? kita semua serentak menjawab, “SURGA!!!”   hedehhh.. -_-

  2. I’jab (mengagumi)

       Kagum artinya merasa tidak ada kejelekan sedikit pun pada objek yang dikagumi. Sedangkan siapakah yang Maha Sempurna dan yang Maha Tidak Ada Kekurangan? Sudah pasti Allah SWT kan. Tapi coba bayangin deh, misal kita sedang pacaran, di mata kita pasti si doi gak ada ‘lecet’nya. Biar org2 bilang sebaliknya jg, tetep aje pokoknya di mata kita dia yang paling oke deh, Iya nggak? Ayooo.. Ngakuuu!

 3. Ridho (rela)

       Orang kalau udah cinta, mau diapain aja rela deh! Iya nggak? Dalam pacaran, kalau si doi mukul, itu namanya pukulan cinta. Kalau si doi marah, itu artinya marah krn cinta., Klo si doi KENTUT... Itu namanya.. (#$%@&^*/?…-_-“) Dan… bla-bla-bla. Gak ada habisnya deh.. Intinya, apa yang dilakukan dan diputuskan oleh si doi, disambut dengan kerelaan yang luar biasa. Tapi sebaliknya nih, giliran Allah SWT kasih ujian sedikit aje, misalnya dompet hilang, kita rasanya “ ‘Gusar’ Setengah Mati”,, ke mana-mana bawaannya senewen, bibir tdk simetris, nyalah2in org, bahkan sampai dgn Allah SWT bilang ky gni, “Ya Allah.. Mengapa kau berikan aku cobaan seberat ini..?!”Giliran dikasih nikmat malah lupa bersyukur. Cekaceka.Naudzubillah.

 4. Tadhiyah (pengorbanan)

        Dalam pacaran, terdapat kalimat klasik, “Apa sih yang nggak buat kamu? Percaya deh, ku kan selalu ada untukmu. Bahkan, jk hrs.. ke gunung akan kudaki, ke laut pun kan kuselami, klo tdk percaya belahlah dadaku sayang.. ‘I love u beibeh’ *alay.... #$%@&^*/?” *Tiiit.. Tapi giliran untuk Allah SWT, kita malah ogah-ogahan. Disuruh sholat aja malas-malasan. Disuruh dakwah, entar-entaran. Kalau cinta sama Allah SWT, mestinya kita niatkan dalam diri, “Apa sih yang enggak buat Allah SWT?” Betul, betul, betul…

 5. Khouf (takut)

      Cinta kepada Allah SWT membuat kita takut. Takut kalau jauh dari Allah SWT, takut kalau amal ibadah kita ditolak oleh Allah SWT, takut Allah SWT mencampakan kita, dan lain sebagainya. Tapi dalam pacaran, SEMUA BERUBAH. Takut kalau diTOLAK, diPUTUSIN, diCUEKIN, daaan bla-bla-bla. Haduuuh, gak ada abisnya deh…...

 6. Roja’ (harap)

        Nah, yang ini gak jauh beda sama khouf. Cinta kepada Allah SWT akan membuat kita berharap dan menggantungkan diri pada-Nya. Senantiasa memohon pertolongan kepada-Nya, berharap Allah SWT menerima amal-amal kita, de es be. Intinya ada rasa kebutuhan dan ketergantungan diri kita kepada-Nya. Sementara kalau cinta selain kepada-Nya, kita cenderung berharap pada dunia ketimbang pada-Nya. Ex: “Aku ‘harap’ kita bs berdua selamanya cintaku…,” “Tuhan.. berikanlah aku hidup.. 1x lagi utk bs bersamanya..”(Udah minta dihidupin, pengen berbuat dosa lg.. Hedeh.. -_-“) Kalau sudah begini, APA KATA DUNIIAA?!!

 7. To’at (taat/patuh)

       Orang kalau udah cinta, mau diapain juga nurut-nurut aje. Disuruh beliin makanan, nurut. Disuruh ngerjain tugas, nurut. Disuruh lari2 di FK dari dedung farma ke gedung fisio, & memutari gedung utama sebanyak ‘tujuh kali’ jg….. (…… -_-“) Disuruh begini, nurut. Disuruh begitu, juga nurut. Ada istilah, “ini bukti cintaku kpd mu...” Gak perlu dipikir yang diminta logis atau tidak, yang penting si doi minta, kita harus patuh. Hedehh, lagi-lagi yang begini nih yang NGACO bin Haji lebay (alm).
        Sementara di sisi lain, kita mengaku orang beriman yang cinta kepada Allah SWT. Lantas sudahkah kita membuktikan cinta kita pada-Nya dengan kepatuhan dan ketakwaan? Nah, apakah sdh bener orientasi kita pada ketujuh tanda-tanda cinta ini? Kalau belum, yuk latihan dan sungguh-sungguh mencintai-Nya. Karena CINTA itu… memBIASAkan yang BENAR, & bukan memBENARkan yang BIASA..
            Trus, apakah kita gak boleh cinta sama sekali dengan selain-Nya? wuihh.. Kata siapa? Boleh koq.. kt boleh mencintai orang tua, isteri, anak, harta, dan lainnya, asal tidak melebihi, apalagi menjauhkan diri kita dari Allah SWT. Satu hal yang penting untuk diingat, cinta itu harus diikuti dengan tanggung jawab. Jangan bilang ‘CINTA’ jk belum siap bertanggung jawab. Maka, fenomena pacaran adalah bukti konkret cinta (sesaat) yang tidak diikuti tanggung jawab. Kenapa? Karena sebagai seorang Muslim, tanggung jawab cinta kepada orang yang bukan muhrim adalah dengan menikah, bukan dengan pacaran.

Pembaca                                  : Selain pacaran apa aja lagi yg ga boleh ‘ketika cinta datang                                                              menyapa’ ??
Penulis                                     : Hmmh.. Sahabatan (bilangnya sih sahabatan aja…, demi                                                                  menghindari status “pacaran” padahal prakteknya ya sama aja..,)                                                     TTM, HTS, Menghayal Jorok, Baca Novel Romantis, Curhat.
Pembaca (akhwat)                   : Curhat ? Maksudnya?
Penulis                                     : Emm.. terkadang orang yg dilanda “CINTA” suka cerita2 yang ga ada manfaatnya dengan teman2nya, bahkan lebih banyak mudharatnya, nah.. yg dikhawatirkan adalah kita malah menceritakan cerita yg ga bagus2nya tentang org lain, ghibah kan namanya, bahkan jika itu tdk benar. Berarti “Ha Dzihi Fitnah..” *Fahri AAC mode on
Pembaca (akhwat)                   : Waduh.. Koq saya kena banget yach.. apalagi curhat itu,, ngga sama teman, di status FB pun sering saya jadikan tempat curhat, Ya Allah.. Ampunilah hamba-Mu ini.. terima kasih penulis.. Hiks2..
Seseorang yang protes            : Tapi kan, dengan pacaran kita bisa memilih2 apakah si “Dia” cocok dijadikan pasangan seumur hidup? Kan ada kata2 bahwa hidup itu adalah pilihan, “Life Is Choice”, sewaktu training dgn ust. Felix Shiaw kan ada dibilang seperti itu, anda tidak memperhatikan ya..?
Penulis                                     : (Sudah salah.., berdalil pula… -_-)
                                                  Dasar kamu ini, kalau mau memilih2 mulai dari sekarang dong,                                                        tentukan yg mana yg bener2 “click” di hati, ngga perlu dgn                                                              pacaran kan…
Seseorang yang protes            : Lalu bagaimana bisa tanpa pacaran tapi kita sangat mencintai                                                           seseorang dan belum siap untuk menikah ?!!!
Penulis                                     : KHITBAH!! Lebih jujur, lebih bersih, lebih hemat, lebih terarah,                                                                            & lebih asyik… Dan halal.
Seseorang yang protes            :  KHITBAH? Apa tuh?!!
Penulis                                     : Khitbah itu kita datang menemui orang tua dari wanita yg dicintai terus kita nyatakan bahwa kita berniat serius dengannya namun untuk menikah masih perlu persiapan. Nah, seorang wanita yg telah di “KHITBAH” dia tidak boleh di khitbah ataupun dilamar lagi oleh orang lain kecuali ada syarat2/persetujuan tertentu dr masing2 pihak, tapi tetep.. ini hanya perjanjian saja, kan kita takut sang wanita diambil org lain aja bukan? praktek berdua2an, pegang2an, jalan2, dsb masih ga boleh.. AWAS LO..!!
Seseorang yang protes            : Ooooooooooooowwh…. 

Ya udah deh, cukup sekian dan terima kasih. Semoga pembicaraan kita tentang cinta kali ini dapat memberi manfaat positif dan menjadikan kita hamba-Nya yang penuh cinta kepada-Nya, serta istiqomah dalam membuktikan cintanya. Kritik & saran tdk diterima. PROTES lagi?!! (waduh.. maksa amat ya.. terserah sy dong, yg nulis siapa? Hayoo..) Akhirul kalam. Wassalamu’alaikum Wr. wb. 

1/11/2011

The Chosen One

Maher Zain "The Chosen One"

Kitalah Yang Paling Romantis…



Mungkin beberapa diantara kalian ada yg bertanya2 setelah melihat judul ini, ADA APAKAH  dgn si penulis??! APA yg sdang terjadi?! Dilanda asmara kah? Atau sedang dimabuk cinta jd dia memutuskan menulis catatan yg melankolis? ADA APAKAH GERANGAN?!!! Atau ada yg langsung ngeliatin info di profil saya krn curiga jgn2 statusnya berubah menjadi menjalin hub tanpa status? APaaKAH YANG SedAng TERJADI?! *Venny Rose mode on.

Klo bs dibilang sedang ‘jatuh cinta’, ya… saya sdng jatuh cinta… (sebentar2,,, bg semua perempuan yg ada diluar sna tlong jgn shock dlu & kecewa.. Bacalh dlu sampai akhir.. Jgn langsung mengambil kesimpulan yg menyakitkan hati anda..)

Ya.. krena CINTA inilah yg membuat saya berkeinginan utk menulis sebuah catatan yg semoga saja bermanfaat bg akhi wa akhwati rahimakumullah… Dengan bantuan dari-Nya, setelah melalui hantaran impuls  dari berjuta2 sel2 syaraf (neuron) sya, mengarungi jembatan2 dendrit & akson, melalui relationship saraf reseptor, efektor, dan asosiasi, sinapsis & regulasi dari hipotalamus-hipofisis anterior, sungguh luar biasa Allah Maha Pengatur segalanya, akhirnya terkonseplah sebuah pemikiran yg berasal dari Serebelum (otak) saya. Bismillahirrahmanirrahim…. Assalamu’alaikum Wr. Wb. Saya awali dgn percakapan…

Antara Pembaca & Penulis 

Pembaca     : Siapa sich ‘KITA’ itu?? apakah anda sdh tdk melajang lagi?? owhh.. sya kecewa sekali.. hikss2.. ;-(    pdhl sy sdh menunggu terlalu lama utk anda penulis..

Penulis         : Owh, owh.. af1, bukan2.. kan sy sdh bilang dr awal jgn langsung mengambil kesimpulan yg menyakitkan hati anda2 semua… Emmh..  ‘KITA’ ini sya tujukan kpd para  pengemban dakwah d jalan Allah & Rasul-Nya.

Pembaca       : Benarkah?!! Syukurlah… tp apa maksudnya? koq romantis2an begitu..? Jgn2! Jgn2!  OoHh Noo!!! (alay.. -_-“)

Penulis           : Lah, lah, lah, ada apa dgn kalian.. ?  Jgn suudzan gtu,, ngga baik… baiklah… agar tdk terlalu menimbulkan kekecewaan akan sy perjelas lagi.. 

                   Romantis???
              Definisinya mungkin bermacam2,, intinya ya.. romantis itu indah bukan? Seseorg yg mempunyai sikap romantis pastinya akn melalukan apapun demi sesuatu yg menurutnya berharga. Lalu, Mengapa para pengemban dakwah itu romantis?  Ya.. kita memang romantis fren.. Jauh lebih romantis dibandingkan para pemuja cinta yg ada diluaran sna. Yang sering berkata, “Akan kulakukan apapun untukmu beibeh..” kpd sang pujaan hati, atau Dgn berbagai macam janji, rayuan, dan kegombalan mereka, “Aku rela mati untukmu cintaku.., aku akan selalu ada, menjaga & melindungimu.. Belahlah dadaku untuk membuktikannya bahwa hati ini hny satu untukmu…” Belah  AJA !! paling jg nanti klo ditemuin malaikat izrail malah minta ditunda2 dlu matiny  krn blm kawin, atau saat dikeroyok preman malah lari duluan meninggalkan sang pujaan, atau suruh aja terjun dari lantai 2 gedung utama FK, mana mau dia… Seperti itukah yg namanya romantis?????!! Mengharukan sekali..

Lalu bagaimana dengan ‘KITA’??

Rela Berkorban

                Apakah ‘KITA’ sama dgn mereka? Owh.. Tdk Bisaaa.. Pritikiww.. !! Kita rela malu, kita rela dimusuhi, rela dicaci maki, rela mengorbankan waktu, RELA MATI!!, rela bersusah payah dgn segala usaha & mencucurkan semua peluh semangat demi mensyiarkan kebenaran yg hakiki yaitu Islam rahmatan lil ‘alamiin ini, amar ma’ruf nahi munkar, melindungi dan meneruskan ajaran yg dibawa Rasulullah, berjuang demi tegaknya SYARI’AH ISLAM YG diidam2-idamkan.

                Kita sangat romantis bro.., Lihat saja Abu Bakar Ash-Siddiq yg dengan sepenuh hati melindungi Rasulullah SAW saat perjalanan hijrah ke Madinah di Gua Hira, beliau rela berkorban bahkan rela mempertaruhkan nyawanya menutupi lubang ular berbisa yg dikhawatirkan akan menyerang Rasulullah SAW jika dibiarkan, lihatlah Bilal bin Rabbah yg tetap istiqamah & semangatnya meneriakkan Ahad.. Ahad..Ahad.. saat disiksa, disalib, & ditindih dgn batu besar oleh Umayyah agar dia ingkar dari agama Allah, dan lihatlah Abu Dzar, orang asing yg baru sedikit mengenal Islam dengan sigapnya menyeru apa yg disampaikan Rasul dihadapan para pemuka Arab jahiliyyah & rela dikeroyok massal, sampai pingsan beberapa kali tp terus bangkit hingga dia berhasil membawa rombongan suku aslam dan ghifar masuk Islam. Knp mereka melakukan hal tsb?? ya.. krn mereka rela melakukan apapun demi sesuatu yg menurut mereka berharga, sesuatu yg hrs mereka lindungi & pertahankan, ISLAM.. rahmatan lil  ‘alamiin..

                Kita sebagai org2 yg “menyambung jejak-mu” (Mencoba mempelesetkan judul lagu yang sempat dihitskan oleh Peter Pan), org2 yg menyambung  jejak langkah perjuangan Rasulullah SAW, para sahabat & mujahid Islam jg tdk kalah, kita rela diketawakan saat kita memperingati org yg sedang pacaran, rela dicela ‘sok suci’ saat kita tdk mau bersentuhan kulit dgn lwn jenis kita, rela dibilang “pemain senam” saat memakai celana training dipertandingan futsal utk menutup aurat (jgn terpancing  fren.. ingat gaul syar’i), rela diberi gelar “Kaum Mesjid” krn terlalu sering ke Al Baythar mesjid kampus.. (Owh..  tdk apa2.. santai aja... Sorry ya.. kaum mesjid pahalanya gede sangadh..), rela dikunci pagar oleh bapak kost saat menghadiri halaqah & rapat, dan bermacam2 kerelaan lainnya yg tdk bs sy sebutkan. Gimana? Romantis bukan??!

Pembaca: Owwh, owh, OWH.. indah sekali pengorbanan tsb.. so sweet… ^^ benar2 romantis…

             Ya.. tepat sekali kita memang romantis fren… Sangat Romantis!!!

Suara ‘KITA’ Menggugah Hati

             Diantara org2 yg sikapnya romantis biasanya suka sekali menyanyikan lagu2 atau syair yg menggugah hati sang pujaan hati, Benar bukan?  tapi apakah Menurut kalian alternatif pilihan syair lagu seperti ”Tercipta Untukku” nya UNGU, ”Untuk Mencintaimu” nya Seventeen, ”Tak Gendong” nya Mbah Surip, ”Nuansa Bening” ny Vidi Aldiano atau ”Terima Kasih Cinta” nya Afgan itu romantis? Atau krn merdunya suara mereka yg  menggugah hati semua wanita jd bs dibilang romantis dan dijdkan alternatif pilihan nyanyian? Memangnya suara & untaian kata siapa yang paling romantis di dunia ini? Mariah Carey? Michael Jackson? Afgan? Ari Lasso? Atau ........?
           Salah semua! Ternyata suara yang paling merdu & untaian kata yg paling indah didengar bukan milik mereka semua? Bukan pula milikny para konstentan IMB yg hnya berdasar penilaian juri & polling sms, Bukan pula miliknya Ahmad Dhani (owh... sejenak di ujung sana para FANNY alias Fansnya Ahmad Dhani tertunduk kecewa...).... BUKAN SAMA SEKALI!!

”Lalu siapa?!!!” (para fans-nya teriak histeris krn sedih & tdk terima)
      Jawabannya adalah ’KITA’,, kitalah para pendakwah/penda’i yg paling merdu suaranya, paling MUaanTEEP perkataannya, & PALING ROMANTIS luar biasa diantara mereka semua.. Ini berdasar ayat Al-Qur’an yg artinya wallahu a’lam..
“dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada (agama) Allah,….” (TQS. Fushilat 33)

         Terpakulah para konstentan IMB... termenunglah Ahmad Dhani..... Michael Jackson dan Mariah Carey yg berlinang air mata terlihat kecewa.... mereka berkata2, ”Ya ampuun, ya ampuun.., sebegitu romantisnya kah kalian wahai para penda’i??”

         Ya.. Kami memang romantis,, walaupun suara2 kami banyak yg cempreng & pas2an tapi tetap.. kamilah yg paling romantis, suara kami yg paling merdu, & apa yg kami sampaikan adl yg paling baik. Ini bukan berdasar penilaian dari dewan juri, para fans, ataupun polling sms. Polling sms menipu, telinga dewan juri & fans bisa salah. Ini adalah Kalamullah, Al-Qur’an yg mutlak kebenarannya bagi kita yg mengimaninya, Allah SWT tdk pernah salah menilai hamba-Nya, Maha Benar Ilahi yg mengetahui segalanya, Bagi-Nya suara-suara cempreng  dan serak yang menyeru manusia kepada Syariat-Nya ribuan bahkan jutaan kali lebih berharga dari suara semerdu apapun yang mana tujuannya hanya sekedar melenakan manusia bahkan melalaikan mereka dari pensucian-Nya.

Rasa Cinta & Sayang ‘KITA’ Yang Paling Besar

Karena aku mencintai-Mu...
Dan hatiku.. Hanya Untuk-Mu..
Tak Akan Menyerah dan Takkan berhenti...
Mencintai-Mu.... OooouuuOOOO...

Pembaca    : Kyaaaa... !!(histeris) Suara anda merdu sekali duhai penulis!!! Ya ampuun, Ya ampuun...   sampai terngiang2 di pikiran sy krn tdk bs melupakannya...
Lansia           : WaddUuuh Cuu.. Jiwa muda nenek bangkit lg krn mendengar suara mu...
Penulis          :Terimakasih, trima kasih atas apresiasinya,,, Ya.. Yg di ujung sana tlong  hapus dlu air matanya, tdk perlu sampai berlinang air mata seperti itu krn kekaguman terhadap suara sy...
                
         Ya.. Krn ’CINTA’ itulah kita rela berkorban segalanya demi meneruskan perjuangan Rasulullah SAW ini,  krn ’CINTA’ itu jg kita rela dicaci maki, dicela, dibenci, disinggung, rela mati, dikunci bahkan..     (   -_-” ???) demi mempertahankan dien ini. Karena kita mencintai Sang Kekasih, karena kita menyayangi keluarga, peduli dgn sahabat, kita rela melakukan apapun demi sesuatu yg kita cinta & sayangi. So sweet bukan?? Apapun akan kita lakukan walaupun seringkali wujud kasih sayang kita ini tidak selalu berupa tingkah laku manis, rayuan gombal atau suasana penuh keromantisan. Seringkali malah berasa pedih dan pahit.

        Sebagai contoh konkrit, Suatu ketika seorang bocah merangkak pelan menuju tungku api. Sang Ibu yang kebetulan melihatnya menyerunya untuk segera menjauh. Namun sang bocah tak menghiraukan. Dia terus saja merangkak. Sang ibu berteriak dan membentak keras. Namun si bocah tetap merangkak menuju tungku api. Maka tak ada cara lain, si ibu lalu merenggutnya dengan kasar. Si bocah meronta menangis tidak terima dengan perlakuan sang ibu. Namun si Ibu tetap bersikeras, bahkan kalau perlu menampar anaknya tadi supaya menuruti keinginan dia. Menurut kalian apakah sang Ibu itu kejam? Pasti kalian tau kan jwbnnya..

       Para da’i layaknya seseorang yang berteriak mencegah bocah yang sedang menuju tungku api. Dia, karena cintanya tidak akan pernah tega membiarkan saudara-saudaranya terbakar sia-sia dalam ’tungku api’. Dan dengan cinta tadi maka segenap upaya dilakukan untuk menyelamatkan saudaranya tadi. Walau pada akhirnya bahkan cacian, makian, atau siksaan yang dia peroleh... namun di bibir para pendekar  terukir senyum yang terkembang.. Nggak apa-apa... mereka seperti ini karena mereka belum tahu....

Yap, tersenyum bangga. Karena sesungguhnya kita melakukan itu karena rasa cinta....
Dakwah adalah tanda cinta. Dakwah adalah ungkapan kasih sayang yang hakiki.
Sehingga para pendekar dakwah sesungguhnya adalah para pencinta sejati. Orang2 yg sangat romantis..
”Kami sayang kepada saudara kami, keluarga kami, sahabat kami” ungkap para pencinta. ”Maka tak akan kami biarkan mereka’merangkak menuju ’tungku api’ ” 

Karena sayang
Aku tak ingin saudaraku terjatuh dalam kubangan adzab api neraka yang panasnya tak terperikan,
Justru karena aku sayang pada mereka,
Maka yang kuinginkan adalah kita bisa bersama nantinya dalam keindahan taman-taman surga.

Pembaca    : Owhhhhh.. So Sweet....  Hiks2... Huhuhu.. Terharrruu sekali sayaaa, benar2 romantis... 
Penulis       : Ya... Inilah wujud  nyata keromantisan dari kami, bukan krn kami mahir dlm membuat puisi, atau krn merdunya suara2 kami, tp krn kami rela melakukan apapun demi mereka yg kami cinta & sayangi, kami ingin yg terbaik bg mereka, mereka adalah puzzle hidup yg hrs kami jaga utuh demi melengkapi kebahagiaan hidup kami, walaupun akhirnya  kami hrs menoreh luka utk tanda kasih ini.
                
                 Akhirnya,, sampailah di penghujung cerita.. Tapi, tolong yg disana sekali lagi hapus dlu air matanya krn kita msh bs ketemu lagi koq, santai aja.. Sebenarnya msh bnyk lg yg ingin saya sampaikan, tp krn terbatasnya ruang & kurangnya keefisienan waktu jd saya sudahi sj..
               
              Owh ya.. ’KITA’ dalam hal ini bukan hanya para pemuda-pemudi KSI yg saya tuju, bukan pula hanya sesama pengemban dakwah sejalan & sepemikiran, bukan jg hanya para Da’i & Ulama terkenal  seperti Yusuf Mansur, Aa Gym, atau Ust. Jefry Al Bukhary, tp kita ’SEMUA’ Muslimin dan Muslimat  yg mengetahui ajaran yg dibawa Rasulullah SAW, mengetahui ayat2 Allah SWT, & mengetahui kebenaran Dienul Islam ini, ”Ballighu ‘anni walau ayah”, Konsekuensi kita mengetahui sesuatu yg bermanfaat, Kita mengamalkannya & Kita menyampaikannya, Kurang Ilmu? Nuntut lagi dong, Masih blm sempurna? Jgn liat siapa yg menyampaikan, tp apa yg disampaikan, Malu? Malu sama siapa? Jika kita malu menyampaikan ayat2 Allah berarti kt malu memilih dien Islam ini, Kurang siap? Public speaking blm terlatih? Mengganggu sekolah? Anak Istri tdk terurusi lagi? Malas? Blm bayar hutang? Kucing tetangga mati? ( -_-“) daaan semuaa alasan tipis lainnya maka berbahagialah kalian krn akan menjadi org2 yg merugi. Akhirul Kalam. Wassalamu’alaikum wr.wb