About this blog..

Total Tayangan Halaman

Menu

11/12/2012

Solidaritas dan Arti Sahabat


“Ya Allah, Dia adalah bagian dari diriku dan aku adalah bagian dari dirinya”
-Rasulullah  SAW tentang sang sahabat, Julaibib

 SAHABAT. Ya sebuah kata yang selalu ada selama kehidupan umat manusia. Kebutuhan primer manusia. Sekali lagi sahabat. Ikatan yang dapat menjerumuskan dan menghancurkan para pemuda atau malah sebaliknya. Sekali lagi sahabat, sebuah tema yang menjadi inspirasi bagi film, buku, puisi, dan lirik lagu. 

Sahabat adalah sebuah kebutuhan. Bahkan Nabi Musa as. membutuhkan sahabat dalam urusannya, Nabi Harun as.. Nabi Isa as. pun bersama para sahabatnya, 12 orang Hawariyyin.

Allah pun berfirman kepada Rasulullah SAW:
 “Bersabarlah kamu bersama orang-orang yang menyeru Tuhan di waktu pagi dan petang dengan mengharapkan ridha-Nya (TQS al-Kahf:28)
Rasulullah SAW bersabda : “Seseorang bergantung pada agama temannya. Karena itu hendaklah setiap orang memperhatikan dengan siapa ia berteman”

 Sahabat bukanlah orang yang hanya pada kondisi tertentu bersama kita. Namun, sahabat adalah orang pilihan kita. Kita harus melihat apakah ia cocok dengan pendidikan, lingkungan, akhlak, agama, dan tabiat kita. Karena itu Rasul SAW bersabda, “Seseorang akan bersama orang yang dicintainya.” Pada hari kiamat nanti, kita akan bersama orang yang kita cintai. Karena itu, saatnya kita memilih dengan bersama siapa kita akan dibangkitkan. Betapa penting seorang sahabat dalam hidup ini.

Beruntunglah Umar ra. yang bersahabat dengan Abu Bakar ra. Abu Bakar mampu meluruskan Umar pada karakternya yang keras sehingga kadang menyulitkannya mentaati Sang Nabi. Itulah mungkin jalan yang harus kita tempuh, bersahabat dengan orang-orang mulia. Dan tidak ada kemuliaan kecuali bersama-sama di jalan dakwah. ‘Jalan cinta sang pejuang’ begitu istilah Salim A. Fillah.

 Hubungan persahabatan yang paling indah adalah hubungan karena Allah. Engkau mencintainya karena Allah dan ia mencintai kita karena Allah. Kita melihat banyak sahabat di dunia saling berkhianat dan mencelakakan. Namun yakinlah jika kita saling mencinta karena Allah tentu ia tidak akan menyesatkan kita.
Pernahkah engkau mendengar cerita persahabatan Salman al-farisi dan Abu Darda yang mampu melampaui rasa cemburu dalam pinangan pada seorang wanita. Dan pernahkah engkau mendengar pengorbanan Ikrimah bin Abu Jahal di perang Yarmuk untuk sahabat. Dia meninggal di jalan Allah. Percayalah dengan sedikit contoh tersebut. Cinta karena Allah mampu melampaui batas suka dan tidak suka.

Kita bisa merasakan nikmatnya persahabatan ketika mendengar sebuh hadist Qudsi berikut ini. Sebagaimana uang diriwayatkan oleh Mu’adz ibn Jabal r.a dari Rasulullah SAW. Allah berfirman, “Cinta-Ku wajib untuk mereka yang saling mencintai karena-Ku”.  Bahkan hanya persahabatan dan cinta di jalan Allah yang mampu membuat para nabi dan syuhada iri kepada mereka di hari kiamat karena kedudukan mereka di sisi Allah.

Sungguh aku ingin katakan dengan jujur. Siapa yang tidak mendapatkan sahabat yang ia cintai karena Allah, sungguh ia hidup di dunia tanpa pernah menikmati rasa terindah di dunia. Jika kita belum memiliki sahabat tersebut maka carilah. Semoga Allah memberikan hadiahnya untuk kita. Dan jika kita telah memiliki sahabat-sahabat yang mulia, yang mengingatkan kita jika salah dan senantiasa mengajak pada kebaikan. Maka berbahagialah dan hendaknya ia memegang erat-erat sebab di zaman ini jarang sekali kita temui sahabat seperti ini. Berjanjilah untuk tidak pernah melepasnya.

Dan untuk  menutup catatan ini, saya akhiri dengan sebuah kisah yang mengharukan.
Pada perang Uhud jumlah kaum Muslim yang terbunuh sekitar 70 syuhada, dan yang terluka begitu banyak. Hampir di setiap rumah ada anggota keluarga yang menjadi syahid. Karena itulah Nabi mengarahkan mereka untuk menguburkan setiap dua orang dalam satu kuburan. Para sahabat segera melaksanakan perintah Rasulullah. Beliau sendiri saat itu terluka parah, hingga beberapa gigi beliau patah. Dan yang paling perih bagi Beliau adalah meninggalnya Hamzah r.a yang jantungnya dicobak-cabik Hindun.

Beliau lalu berkata , “Berhentilah sebentar! Carikanlah untukku Abdullah ibn Haram dan Amr ibn al-Jamuh. Kuburkanlah keduanya sekaligus, sebab keduanya saling mencintai di dunia.”

Dalam suasana haru itu, Rasulullah keluar dari rumahnya untuk mencari Abu Bakar r.a dan Umar ibn Khattab r.a. Beliau berdiri bersama mereka di hadapan seluruh sahabat. Beliau berdiri di depan rawdhah. Lalu memegang tangan Abu Bakar r.a dan Umar r.a. Masih dalam tangan yang saling berpegangan, beliau bersabda, “Beginilah kita akan dibangkitkan pada hari kiamat.” Subhanallah. Beginilah ikatan para sahabat di Jalan Allah SWT

 Wahai, sahabat-sahabatku semoga kita juga bisa seperti mereka, reunian di Hari Kiamat dalam suasana saling cinta. Hingga akhirnya persahabatan sejati kita berada di Jannah. Kita duduk bercengkerama berhadap-hadapan di dipan. Bersama-sama memandang wajah Allah.

 Maka aku berharap kalian menasihatiku jika aku salah dan membantuku taat pada-Nya serta izinkan aku menasihati kalian jika ada setitik nila di madu kalian. Jangan lupa sehabis sholat, doakan aku hingga dalam reunian ini aku dapat bersama kalian. Harus kukatakan sungguh indah bersama kalian. Ya Allah aku tidak layak jadi orang saleh tetapi izinkan aku tetap bersama-sama orang-orang saleh di sekitarku. Uhibbukum fillah!

(dikutip dari catatan sahabat saya, semoga dia mendapat balasan pahala yg tiada putus2nya) Syukron inspirasinya...

"TEMAN TERBAIK adalah orang yang jika kamu melihatnya ia mengingatkanmu kepada Allah, yang lisannya menambah ilmu bagimu, yang amalannya mengingatkanmu akan akhirat" (HR. At-Thabrani)